Restorasi Lahan; Cifor Siapkan Peta Global Lahan Basah

- Editor

Rabu, 20 April 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lembaga riset kehutanan internasional, Cifor, menyiapkan peta global lahan basah. Peta itu sangat berguna bagi Indonesia sebagai acuan rehabilitasi lahan gambut yang terbakar.

Peneliti senior Cifor, Daniel Murdiyarso, Selasa (19/4), di Jakarta, mengatakan, peta menggunakan basis data 18 terabyte yang dikerjakan selama dua tahun. Peta itu menggunakan sumber citra satelit yang ditangkap sensor modis satelit Terra Aqua.

Meski tak sedetail citra satelit dari Landsat, kata Daniel, peta itu sangat cukup sebagai informasi awal. Peta lahan basah di dataran tinggi, dataran rendah (gambut), dan mangrove itu diklaim pertama kali di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Peta ini belum pernah ada. Nanti siapa pun bisa mengunduh secara gratis,” kata Daniel yang juga pengajar di Institut Pertanian Bogor seusai Lokakarya Percepatan Aksi Restorasi Hutan dan Bentang Lahan di Indonesia yang diadakan World Resources Institute, Badan Konservasi Dunia (IUCN), Badan Restorasi Gambut (BRG), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Peta bisa diunduh di laman cifor.org/swamp.

Peta disusun setelah dilakukan pemodelan menggunakan datadata informasi iklim, curah hujan, dan evaporasi. Selain itu, informasi topografi, vegetasi, dan lapisan organik juga disertakan.

Bagi Indonesia, peta itu bermanfaat untuk penyusunan tata ruang dan rehabilitasi lahan, khususnya lahan gambut. Badan Restorasi Gambut bisa memanfaatkan sebagai sumber informasi untuk menentukan teknologi atau jenis infrastruktur yang dibangun untuk pembasahan.

Deputi Kepala BRG Bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan Alue Dohong mengatakan, prioritas restorasi gambut di tujuh provinsi meliputi 1,9 juta hektar kawasan budidaya dan 360.000 hektar kawasan lindung. Pada kawasan lindung, gambut setempat akan dibasahi dan dikembalikan vegetasinya.

Namun, di lahan budidaya, BRG sedang menyiapkan detail restorasi. “Kubah gambut jadi prioritas blocking kanal dan metode pembasahan,” ujarnya.

BRG mendukung inisiatif global dalam Bonn Challenge yang berkomitmen merehabilitasi 150 juta lahan global yang terdegradasi pada 2020. “Yang sudah pasti komitmen itu 360.000 hektar. Lainnya masih dipetakan detail restorasinya,” kata dia. (ICH)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 April 2016, di halaman 14 dengan judul “Cifor Siapkan Peta Global Lahan Basah”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB