Daftar Kuliah di Prancis dengan Nilai UN

- Editor

Minggu, 13 Mei 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelajar lulusan Sekolah Menengah Atas di Indonesia kemungkinan besar bisa menggunakan hasil Ujian Nasional untuk masuk ke perguruan tinggi di Prancis tanpa tes. Sistem UN di Indonesia dinilai mirip dengan ujian Baccalauréat di Prancis karena sama-sama bersifat nasional dan hasilnya dijamin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hal itu disampaikan Atase Pendidikan KBRI  Paris Syafsir Akhlus kepada ANTARA London, Sabtu, sehubungan dengan pembicaraaannya dengan Bertrand de Hartingh, Conseiller de Coopération et d’Action culturelle pada Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia.

Syafsir mengatakan, kemungkinan pengakuan hasil Ujian Nasional (UN) disetarakan dengan Baccalauréat sehingga hasil UN tersebut dapat digunakan sebagai dokumen kualifikasi untuk masuk ke perguruan tinggi di Prancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada sistem pendidikan nasional di Prancis, siswa yang lulus UN Sekolah Menengah Atas, baik umum, teknologi, maupun kejuruan, akan mendapat diploma Baccalauréat dan dapat langsung masuk ke perguruan tinggi tanpa ada tes masuk, karena diploma Baccalauréat (Bac) merupakan diploma awal perguruan tinggi.

Menurut Syafsir mekanisme ini telah berjalan sejak tahun 1808 dan sampai saat ini tetap berlaku. Proses evaluasi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi hanya dilakukan melalui seleksi berkas dari para kandidat. Walaupun sudah diterima di perguruan tinggi, masih banyak calon mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang.

Sebagai gambaran, pada 2007 hanya 404.760 atau 77,2 persen  dari 524.300 pemegang diploma Bac yang mendaftar ke perguruan tinggi. Jumlah ini merupakan 54 persen dari kaum muda usia masuk perguruan tinggi Prancis pada tahun tersebut.

Dikatakannya, rendahnya angka pendaftaran ulang ini memberikan peluang kepada mahasiswa asing, termasuk Indonesia, untuk dapat memulai pendidikan tingginya di Prancis sejak tahun pertama di perguruan tinggi.  Di sisi lain, pada sistem pendidikan nasional di Indonesia juga dikenal adanya UN untuk Sekolah Menengah Atas, baik umum maupun kejuruan.

Pembahasan tersebut merupakan salah satu agenda kunjungan Bertrand de Hartingh ke KBRI Paris, yang menjadi kunjungan balasan atas kunjungan Syafsir Akhlus ke Kedutaan Prancis di Jakarta baru baru ini.

Prosedur penerimaan mahasiswa asal Indonesia di perguruan tinggi Prancis, khususnya pada jenjang S1 atau Licence, lebih lanjut akan dibahas di Kementerian Pendidikan Nasional Prancis pada pertemuan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Syafsir Akhlus mengatakan, pembahasan tersebut difasilitasi Marc Melka, Chef du Département Asie et Afrique Kementerian Pendidikan Nasional Perancis, yang mendampingi Bertrand de Hatingh pada waktu working lunch.  Apabila dicapai kesepakatan, maka lulusan SMA/MA dapat menggunakan hasil UN untuk masuk ke perguruan tinggi di Prancis tanpa tes, ujarnya.

Kemampuan bahasa

Selain hasil Ujian Nasional, salah satu syarat utama lainnya masuk ke perguruan tinggi di Prancis adalah diploma yang menunjukkan kemampuan berbahasa Perancis.

Bertrand de Hartingh yang juga merangkap sebagai Direktur Institut Français Indonesia mengatakan, diploma minimal yang disyaratkan adalah B-2. Untuk itu Institut Français Indonesia melakukan perluasan akses dan jejaring di 10 kota besar di Indonesia agar masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa, dapat lebih mudah belajar Bahasa Perancis dan mengikuti ujian-ujiannya.

Syafsir mengakui kesepakatan ini dapat menunjang kemudahan akses pendidikan yang merupakan salah satu upaya penguatan kerjasama bilateral bidang pendidikan tinggi.

Sumber: Kompas.com, May 12, 2012: 12:19

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB