Revitalisasi program Keluarga Berencana di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia melampaui target yang ditetapkan. Karanganyar menjadi kabupaten terbaik dalam revitalisasi program KB dengan sejumlah terobosan kebijakan pemerintah daerah.
Direktur Advance Family Planning (AFP) Duff Gillespie menyebutkan, AFP membantu pemerintah melayani KB bermutu dan terjangkau warga. “Indonesia berhasil menjalankan Advance Family Planning,” ujarnya, dalam kunjungan peserta Konferensi Internasional Keluarga Berencana, di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (22/1).
Ada 23 peserta dari 14 negara peserta konferensi berkunjung ke Karanganyar untuk belajar penerapan program KB. Mereka berasal dari Pakistan, India, Kongo, Burkina Faso, Madagaskar, Nigeria, Senegal, Kamerun, Uganda, Ghana, dan Filipina. Menurut Duff, beberapa negara menghadapi sejumlah kendala program KB, seperti kekurangan pasokan alat kontrasepsi dan tenaga KB terlatih terbatas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program AFP ialah inisiatif global di 9 negara berkembang berbasis data atau bukti. Mulai 2010, AFP yang didanai Bill and Melinda Gates Foundation diterapkan di lima kabupaten/kota di Indonesia, yakni Kota Pontianak, Bandung, Karanganyar, Karawang, dan Bogor. Kini AFP diterapkan di 131 kabupaten/kota.
Inne Silviane, Direktur Eksekutif Yayasan Cipta Cara Padu yang menjalankan AFP di Indonesia, mengatakan, setelah desentralisasi, program KB bukan prioritas. “Komitmen kepala daerah jadi kunci,” katanya.
Penerapan AFP untuk revitalisasi KB lewat peningkatan dana dan akses. Di Karanganyar, dana program KB pada APBD naik dari Rp 96 juta pada 2011 menjadi Rp 2,4 miliar pada 2015. Bupati Karanganyar menerbitkan sejumlah aturan pendukung program KB. Hasilnya, peserta baru KB sampai Desember 2015 ada 22.988 akseptor atau 120,25 persen dari target. (RWN)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Januari 2016, di halaman 13 dengan judul “Daerah Terapkan Revitalisasi Program KB”.