program kependudukan; Indonesia Masih Jadi Daya Tarik

- Editor

Selasa, 23 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia dinilai punya pengalaman bagus dalam menjalankan program KB dan kependudukan sehingga layak direplikasi negara lain. Program KB, pemberdayaan perempuan, dan pengendalian populasi menjadi fokus pembelajaran 14 wakil dari 10 negara anggota Colombo Plan.

Mereka berkumpul pada ”Training Course on Empowering Women Through Social, Economic, and Cultural Intervention”, Senin (22/9), di Jakarta. Pelatihan dilakukan di Jakarta dan Bali hingga 29 September 2014. Para peserta umumnya pegawai pemerintah dan peneliti.

”Indonesia tepat untuk belajar karena punya kesamaan dengan Vietnam, termasuk keberadaan kelompok masyarakat yang menolak KB,” kata perwakilan peserta dari Vietnam, Thi Quynh May Tran, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pelatihan itu kerja sama Selatan-Selatan dan program kerja sama triangular yang dibiayai Colombo Plan. Rencananya, ada 11 negara yang mengirim peserta, yakni Fiji, Sri Lanka, Maladewa, Iran, Nepal, Pakistan, Vietnam, Filipina, Bhutan, Malaysia, dan Myanmar. Namun, Filipina yang menghadapi topan Mario urung mengirimkan perwakilannya.

May Tran, yang bekerja di divisi KB pada General Office for Population and Family Planning, Vietnam, mengatakan, hal lain yang menarik dipelajari dari Indonesia adalah cara menjalankan program KB dengan melibatkan peran laki-laki. Di Vietnam, pendekatan program KB masih fokus kepada perempuan. Kaum laki-laki belum tersentuh.

Sementara itu peserta perwakilan Nepal, Ghimire Sharma Deepa, mengatakan, ia ingin belajar bagaimana Indonesia menjalankan berbagai program pemberdayaan perempuan. ”Banyak yang bicara soal pemberdayaan perempuan dan kesetaraan jender di Nepal. Namun, pada kehidupan sehari-hari itu tidak terwujud. Sedikit perempuan bekerja di sektor publik,” ujar pegawai di Kementerian Perempuan, Anak, dan Kesejahteraan Sosial Nepal itu.

Selain keberhasilan program KB Indonesia pada masa Presiden Soeharto, para peserta pelatihan juga akan mempelajari tantangan yang kini dihadapi Indonesia. (ADH)

Sumber: Kompas, 23 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB