Buaya bisa tidur dengan satu mata terbuka sebagai mekanisme pertahanan diri. Itu merupakan hasil riset peneliti Australia yang dimuat dalam Journal of Experimental Biology. Para peneliti mengatakan, buaya mungkin tidur dengan setengah bagian otak beristirahat dan setengah bagian lain tetap aktif dan waspada. Riset menunjukkan, buaya tidur dengan cara demikian, terutama saat ada manusia.
“Saat di satu ruangan, buaya mengawasi manusia. Setelah manusia pergi, buaya membuka salah satu matanya, mengarah ke lokasi manusia terakhir berada,” kata penulis riset John Lesku, dari La Trobe University, di Melbourne, Kamis (22/10). Percobaan dijalankan di akuarium, dilengkapi kamera inframerah, memantau buaya-buaya muda siang dan malam, termasuk menempatkan manusia dan buaya muda lain pada kesempatan berbeda di satu ruang untuk periode tertentu. Sejumlah hewan lain punya mekanisme tidur, yakni unihemispheric sleep. Walrus dan lumba-lumba kemungkinan tidur dengan satu mata terbuka demi memastikan mereka tetap di kelompoknya. (BBC/JOG)
——————————
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kecelakaan Lalu Lintas pada Remaja Tinggi
Angka kematian remaja berusia di bawah 17 tahun akibat kecelakaan lalu lintas meningkat. Tingginya angka kecelakaan disebabkan banyak faktor sehingga butuh koordinasi lintas sektor untuk mengendalikannya. Hal itu diungkapkan Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Lily S Sulistyowati, pada temu media, di Jakarta, Jumat (23/10). “Untuk pencegahan, upaya Kemenkes antara lain memeriksa kesehatan para sopir di beberapa terminal. Itu tak mudah, butuh koordinasi dengan instansi lain,” kata Lily. Menurut data Kepolisian Negara RI, pada 2013 terjadi sekitar 100.000 kecelakaan, dengan korban meninggal 26.410 jiwa dan korban luka berat 28.430 orang. Adapun menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, 50 persen cedera pada masyarakat akibat kecelakaan lalu lintas. Tahun 2014 tercatat 95.906 kecelakaan lalu lintas, dengan korban meninggal 28.897 orang. Itu berarti, rata-rata ada 263 kasus per hari dan jumlah meninggal 78 orang. Berdasarkan usia, 57 persen dari total korban ialah siswa sekolah menengah atas (SMA) dan 41 persen dewasa. (B09)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Oktober 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.