Asteroid Besar 1998 OR2 Dekati Bumi pada Akhir April 2020

- Editor

Rabu, 1 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah asteroid berukuran cukup besar akan mendekati Bumi pada akhir April 2020. Ada potensi benda itu bakal menumpuk atau menabrak Bumi. Namun, astronom menilai bahwa asteroid itu tidak berbahaya.

NASA/JPL–Orbit asteroid (52768) 1998 OR2 yang terentang antara 1,02-3,75 unit astronomi atau jarak rata-rata Bumi-Matahari. Itu berarti orbit asteroid ini terentang dari dekat Bumi hingga di antara Mars dan Jupiter. Asteroid ini butuh 3,67 tahun untuk satu kali mengelilingi Matahari.

Sebuah asteroid berukuran cukup besar akan mendekati Bumi pada akhir April 2020. Meski berpotensi bahaya, astronom menilai bahwa asteroid itu tidak akan menumpuk atau menabrak Bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Asteroid (52768) 1998 OR2 memiliki diamater 1,8-4,1 kilometer atau seukuran Gunung Everest. Asteroid ini ditemukan pada 24 Juli 1998 oleh sejumlah astronom dalam program Penjejakan Asteroid Dekat Bumi atau Near-Earth Asteroid Tracking (NEAT) di Observatorium Haleakala, Hawaii, Amerika Serikat.

Asteroid ini berasal dari kelompok asteroid Amor. Orbit kelompok asteroid ini berada di antara Bumi dan Mars. Jarak terdekat orbit asteroid Amor dengan Matahari sedikit lebih besar dibandingkan dengan jarak terjauh orbit Bumi mengitari Matahari.

Asteroid ini, seperti dikutip dari Space, Senin (23/3/2020), akan mendekati orbit Bumi pada 29 April 2020 atau sekitar satu bulan lagi pada pukul 16.56 WIB. Saat itu, batuan antariksa ini akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 6,29 juta kilometer atau 16 kali jarak Bumi-Bulan serta bergerak dengan kecepatan 8,7 kilometer per detik.

1998 OR2 mengitari Matahari setiap 1.340 hari sekali atau 3,67 tahun Bumi. Asteroid ini memutari Matahari dengan jarak antara 1,02-3,75 unit astronomi (jarak rata-rata Matahari-Bumi 150 juta kilometer). Sementara rotasi atau perputaran asteroid ini pada porosnya, dikutip dari spacereference.org, mencapai 4,11 hari Bumi.

STELLARIUM/EDDIE IRIZARRY/EARTHSKY.ORG–Lokasi asteroid (52768) 1998 OR2 pada 28-29 April 2020 atau menjelang posisi terdekatnya dengan Bumi. Asteroid ini mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 29 April 2020 pukul 16.56 WIB.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memasukkan asteroid 1998 OR2 sebagai asteroid yang berpotensi bahaya atau potentially hazardous asteroid (PHA). Meski demikian, potensi bahaya itu bukan karena asteroid ini bisa membahayakan Bumi, melainkan karena orbitnya pernah memotong orbit Bumi pada jarak kurang dari 7,5 juta kilometer.

Karena itu, astronom mengingatkan untuk tidak mengkhawatirkan melintasnya asteroid (52768) 1998 OR2. Apalagi, mengkhawatirkan jika asteroid ini menumpuk Bumi.

Setelah 29 Februari 2020, asteroid ini akan kembali mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 18 Mei 2031 pada jarak 19 juta kilometer, 16 April 2079 pada jarak 1,77 juta kilometer, dan 17 Mei 2090 pada jarak 17,2 juta kilometer.

GIANLUCA MASI/THE VIRTUAL TELESCOPE PROJECT–Animasi tentang pergerakan asteroid (52768) 1998 OR2 pada 16 Maret 2020 yang dibuat oleh Gianluca Masi di Virtual Telescope Project.

Oleh M ZAID WAHYUDI

Editor: ILHAM KHOIR

Sumber: Kompas, 31 Maret 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 13 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB