Korporasi multinasional penyedia jasa dan produk internet, Google, berkomitmen mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Google menawarkan Google Apps for Work atau aplikasi Google untuk Bekerja yang memudahkan pelaku usaha meningkatkan produktivitas bisnis.
Kevin Akhurst, Google for Work Managing Director untuk Wilayah Asia Pasifik, di Jakarta, Selasa (7/4), mengatakan, jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia mencapai lebih dari 55 juta unit. Namun, hanya sekitar satu persen pelaku yang memanfaatkan internet untuk berbisnis.
Kondisi itu menjadi latar belakang Google menawarkan aplikasi yang meliputi layanan Gmail, Google Calendar, Google Drive, Google Document, dan Google Hangouts.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gmail yaitu layanan surat elektronik (e-mail). Google Drive adalah penyimpanan data secara komputasi awan. Adapun, Google Hangouts merupakan layanan percakapan yang bisa digunakan dalam bentuk video telepon, foto, stiker, dan pesan singkat. Google Calendar memungkinkan pengguna bisa menyusun jadwal kerja dalam jaringan, langsung berhubungan seperti surat elektronik dan kontak. Sementara Google Document dapat digunakan membuat dan mengoreksi data.
Akhurst menjelaskan, aplikasi itu ditawarkan dengan tarif berbeda dibandingkan dengan di negara lain. Bagi pelaku UMKM yang ingin berlangganan selama setahun, mereka cukup membayar 30 dollar AS per tahun. Tarif aplikasi secara global 50 dollar AS per tahun.
Metode pembayaran aplikasi bisa menggunakan kartu kredit dengan mata uang dollar atau rupiah. Apabila pelaku ingin membayar melalui rupiah, Google sudah mempunyai mitra penjualan aplikasi di Indonesia yaitu Rumahweb Indonesia, PT Telekomunikasi Seluler, dan EBConnect.
Pelaku UMKM juga bisa memilih program Flexible Plan dengan tarif sebesar 3 dollar AS per hari. “Kami menawarkan kapasitas penyimpanan data secara komputasi awan (Google Drive) sebesar 30 gigabyte dan surat elektronik (Gmail) 30 gigabyte. Kami turut memberikan dukungan teknis selama 7 hari x 24 jam supaya pelaku UMKM tidak perlu repot mengelola, memperbarui keamanan, ataupun memperbaiki perangkat lunak,” ujar Akhurst.
Aplikasi Google untuk Bekerja bisa diakses oleh pelaku UMKM melalui telepon pintar berbasis operasi Android, iOS, dan Blackberry.
“Aplikasi ini memang sudah kami luncurkan beberapa tahun lalu. Lalu, sebanyak lima juta pebisnis di dunia menggunakan Google. Kami pikir, Google ingin turut berkontribusi lebih pada UMKM Indonesia agar mampu mendongkrak perekonomian,” kata Akhurst.
Head of Communications Google Indonesia Jason Tedjasukmana menyampaikan, program GAPURA adalah layanan lokarya yang memberikan pelatihan berupa pemanfaatan internet untuk berbisnis bagi UMKM. Lokarya ini sekaligus memperkenalkan kepada pelaku aplikasi yang dimiliki Google.
“Tahun ini, kami akan adakan di Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Makassar,” kata Jason. Perkembangan perdagangan elektronik tidak bisa dihindari. Internet dinilai kanal yang mampu membantu memperluas pasar UMKM.
“Ponsel pintar dapat digunakan meningkatkan produktivitas, tetapi belum banyak disadari pelaku usaha. Kami mendukung mereka dengan Mobile Leadership Program. Program itu berisi pengetahuan pemasaran secara digital,” kata Jason. (MED)
——————————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 April 2015, di halaman 17 dengan judul “Google Kembangkan Aplikasi Kerja untuk UMKM Indonesia”.