Sektor vokasi ditargetkan menjadi fokus kerja sama Indonesia dengan Polandia untuk bidang pendidikan. Kedutaan Besar Indonesia di Warsawa berjanji akan mencari sektor-sektor usaha dan industri yang berpotensi untuk diajak bekerja sama dengan sekolah menengah kejuruan di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Polandia Siti Nugraha Mauludiah ketika bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, di Jakarta, Rabu (30/1/2019). Siti akan menempati jabatannya di Warsawa mulai akhir Februari. Ia menggantikan Peter Frans Gontha yang masa jabatannya telah berakhir.
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Duta Besar Indonesia untuk Polandia Siti Nugraha Mauludiah bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Polandia sebagai anggota Uni Eropa memiliki standar yang tinggi, tetapi dengan biaya lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Barat,” ujarnya seusai bertemu Muhadjir.
Ia mengatakan, pendidikan dan seni merupakan kekuatan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara yang terletak di Eropa bagian tengah itu. Polandia memiliki kekuatan di sektor industri dan usaha. Mereka juga melihat Indonesia sebagai pasar yang memiliki potensi untuk menanamkan investasi.
”Namun, kita tidak bisa hanya menjadi pasar. Harus ada timbal balik yang bisa dimanfaatkan. Sektor pendidikan vokasi ini lahan yang bisa dimaksimalkan, tinggal mencari bidang-bidang industri yang kompatibel dengan perkembangan vokasi di Indonesia,” tutur Siti.
Ia mengungkapkan, di Polandia sudah ada dua perguruan tinggi yang mengajarkan bahasa Indonesia. Sementara, di Indonesia, Universitas Indonesia dan Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta memiliki perkuliahan Bahasa Polandia. Hal ini sudah menjadi modal bagi kerja sama di sektor pendidikan.
”Menurut rencana, akan ada program pertukaran guru dan instruktur SMK. Pertukaran pelajar juga tengah dikembangkan,” ucapnya.
Program Dharmasiswa
Muhadjir menjabarkan, sejak tahun 1974 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki program Dharmasiswa untuk mahasiswa Polandia. Program ini memberikan beasiswa untuk satu tahun ataupun satu semester bagi mahasiswa Polandia agar datang dan belajar kebudayaan Indonesia.
Setiap tahun, setidaknya ada 20 hingga 30 mahasiswa Polandia yang datang. Secara keseluruhan, jumlah mahasiswa Polandia yang telah menerima Dharmasiswa ada 450 orang. Angka ini belum mencakup mereka yang datang dengan beasiswa dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atau pun lembaga-lembaga lain. Selain Polandia, minat untuk mempelajari Indonesia juga cukup tinggi di kalangan mahasiswa Ceko dan Rusia.
”Mereka ini bisa menjadi duta Indonesia di Polandia. Apalagi, negara ini pintu masuk ke Eropa tengah dan timur. Tentunya jaringan alumni Polandia juga bisa digerakkan untuk meningkatkan kerja sama di dunia usaha dan industri,” ujarnya.–LARASWATI ARIADNE ANWAR
Sumber: Kompas, 30 Januari 2019