Penerapan Teknologi Terintegrasi di Sektor Infrastruktur Diperlukan

- Editor

Jumat, 11 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembangunan infrastruktur yang didorong pemerintah perlu diimbangi dengan penerapan teknologi yang terintegrasi. Dengan demikian, fungsi infrastruktur diharapkan semakin maksimal.

“Penerapan teknologi akan membuat perbedaan besar. Misalnya di Bandara Soekarno-Hatta yang pertumbuhan penumpangnya 10-11 persen, sementara jumlah penumpang saat ini sudah dua kali lipat dari kapasitas terpasang. Maka, infrastruktur ini perlu solusi terintegrasi. Demikian juga dengan kemacetan,” kata Presiden Honeywell Indonesia Alex J Pollack dalam temu media, Kamis (10/3), di Jakarta.

Menurut Pollack, pembangunan infrastruktur publik, seperti bandara, jalur kereta api, jalan tol, gedung, dan kilang minyak, memerlukan sistem yang terintegrasi agar dapat berjalan efisien. Salah satu yang ikut dikembangkan oleh Honeywell adalah sistem deteksi dan peringatan di pelintasan kereta api. Sistem ini menggunakan radar pemindai Honeywell untuk mendeteksi hambatan yang ada di pelintasan ketika kereta mulai mendekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berbagai masalah yang muncul, berupa kemacetan, kapasitas fasilitas umum yang kurang memadai, serta tuntutan agar teknologi semakin ramah lingkungan, menurut Pollack, menjadi kesempatan untuk berinovasi. “Apalagi kelas menengah di Indonesia yang melek teknologi semakin besar. Maka, justru saat ini menjadi kesempatan,” kata Pollack.

Corporate Strategy Marketing Director Honeywell Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan, Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara yang penting bagi Honeywell dan berbagai sektor industri. Dengan program infrastruktur, lanjut dia, setidaknya sudah 46 miliar dollar AS uang yang berputar sejak tahun lalu. “Infrastruktur tidak hanya dibangun, tetapi juga harus cerdas,” ujar Dharma.

Secara terpisah, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna menyampaikan, saat ini tengah dibicarakan kemungkinan penyatuan sistem pembayaran tol Jakarta-Cikampek, Purwakarta-Bandung-Cileunyi, dan Cikopo-Palimanan. Dengan penyatuan sistem, Gerbang Tol Cikopo bisa dihilangkan. “Kami juga mendorong agar ke depan transaksinya bisa dengan uang elektronik,” kata Herry. (NAD)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Maret 2016, di halaman 20 dengan judul “Penerapan Teknologi Terintegrasi Diperlukan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB