Buaya Tidur dengan Membuka Satu Mata

- Editor

Senin, 26 Oktober 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Buaya bisa tidur dengan satu mata terbuka sebagai mekanisme pertahanan diri. Itu merupakan hasil riset peneliti Australia yang dimuat dalam Journal of Experimental Biology. Para peneliti mengatakan, buaya mungkin tidur dengan setengah bagian otak beristirahat dan setengah bagian lain tetap aktif dan waspada. Riset menunjukkan, buaya tidur dengan cara demikian, terutama saat ada manusia.

“Saat di satu ruangan, buaya mengawasi manusia. Setelah manusia pergi, buaya membuka salah satu matanya, mengarah ke lokasi manusia terakhir berada,” kata penulis riset John Lesku, dari La Trobe University, di Melbourne, Kamis (22/10). Percobaan dijalankan di akuarium, dilengkapi kamera inframerah, memantau buaya-buaya muda siang dan malam, termasuk menempatkan manusia dan buaya muda lain pada kesempatan berbeda di satu ruang untuk periode tertentu. Sejumlah hewan lain punya mekanisme tidur, yakni unihemispheric sleep. Walrus dan lumba-lumba kemungkinan tidur dengan satu mata terbuka demi memastikan mereka tetap di kelompoknya. (BBC/JOG)

——————————

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kecelakaan Lalu Lintas pada Remaja Tinggi

Angka kematian remaja berusia di bawah 17 tahun akibat kecelakaan lalu lintas meningkat. Tingginya angka kecelakaan disebabkan banyak faktor sehingga butuh koordinasi lintas sektor untuk mengendalikannya. Hal itu diungkapkan Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Lily S Sulistyowati, pada temu media, di Jakarta, Jumat (23/10). “Untuk pencegahan, upaya Kemenkes antara lain memeriksa kesehatan para sopir di beberapa terminal. Itu tak mudah, butuh koordinasi dengan instansi lain,” kata Lily. Menurut data Kepolisian Negara RI, pada 2013 terjadi sekitar 100.000 kecelakaan, dengan korban meninggal 26.410 jiwa dan korban luka berat 28.430 orang. Adapun menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, 50 persen cedera pada masyarakat akibat kecelakaan lalu lintas. Tahun 2014 tercatat 95.906 kecelakaan lalu lintas, dengan korban meninggal 28.897 orang. Itu berarti, rata-rata ada 263 kasus per hari dan jumlah meninggal 78 orang. Berdasarkan usia, 57 persen dari total korban ialah siswa sekolah menengah atas (SMA) dan 41 persen dewasa. (B09)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Oktober 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB