200 Tahun Kebun Raya Bogor, Prasasti Jadi Penanda Kesadaran Bangsa

- Editor

Senin, 12 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo menandatangani Prasasti 2 Abad Kebun Raya Bogor, Minggu (11/3), di Tugu 2 Abad Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Prasasti itu merupakan penanda 200 tahun berdirinya pusat penelitian dan konservasi tumbuhan terbesar di Indonesia yang diperingati pada tahun lalu.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan, Presiden menandatangani prasasti tersebut seusai meresmikan Festival Burung Berkicau Piala Presiden tahun 2018 di Kebun Raya Bogor.

“Presiden tanda tangan saat dalam perjalanan dari lokasi acara Festival Burung menuju Wisma Bayurini. Dalam perjalanan ke sana, Presiden bertemu para peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan membubuhkan tanda tangan itu,” kata Bey Machmudin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pelaksana tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto dalam rilisnya mengatakan, ada beberapa hal yang melandasi perlunya penandatanganan Prasasti 2 Abad Kebun Raya Bogor oleh Presiden. “Pertama, berdirinya Kebun Raya Bogor pada tahun 1817 yang menjadi cikal bakal berdirinya institusi-institusi ilmiah di Indonesia merupakan sejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,” katanya.

FOTO-FOTO: KOMPAS/WISNU WIDIANTORO–Gedung Istana Bogor terlihat dari area Kebun Raya Bogor (KRB), Jawa Barat, Jumat (28/4). Keberadaan KRB tidak lepas dari dibangunnya Istana Bogor oleh Belanda.

Bambang mengatakan, Kebun Raya Bogor menjadi bukti dimulainya kesadaran bangsa Indonesia terhadap pentingnya penerapan ilmu pengetahuan dalam pemanfaatan sumber daya tumbuhan, khususnya untuk kepentingan ekonomi negara.

“Hal penting kedua, sejarah membuktikan bahwa kehadiran kebun raya ini telah mampu memperbaiki perekonomian negara melalui pengembangan potensi berbagai jenis tumbuhan,” ujarnya.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati menambahkan, Kebun Raya Bogor LIPI selaku pembina dan pengawas perkebunrayaan di Indonesia berperan sangat signifikan dalam membantu pemerintah daerah dan perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam memperbaiki kualitas lingkungan di Indonesia. “Hingga akhir 2017, Kebun Raya Bogor LIPI telah mengembangkan 37 kebun raya di berbagai daerah,” katanya.

Enny mengatakan, prasasti yang ditandatangani Presiden ini tidak hanya merupakan prasasti sejarah panjang Kebun Raya Bogor, tetapi juga merupakan prasasti keberhasilan Kebun Raya Bogor LIPI dalam mengembangkan flora maskot nasional (Rafflesia patma) di luar habitat alaminya.–ANDY RIZA HIDAYAT DAN YOVITA ARIKA

Sumber: Kompas, 12 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 13 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB