Belum Semua Daerah Memiliki Kebun Raya

- Editor

Senin, 25 Agustus 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Belum semua kota atau kabupaten memiliki kebun raya sebagai salah satu wujud komitmen konservasi keragaman hayati. Keberadaannya penting untuk menyelamatkan hayati yang selalu kalah cepat dengan alih fungsi lahan dan hutan.

”Indonesia baru punya 21 kebun raya yang tersebar di daerah dan 4 kebun raya milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),” ujar Didik Widyatmoko, Direktur Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI Bogor, yang juga Pembina Masyarakat Perkebunrayaan Indonesia, Kamis (21/8). Hal itu disampaikan Didik di sela pertemuan perwakilan kebun raya se-Indonesia di Kebun Raya Balikpapan (KRB).

KRB yang merupakan kebun raya ke-21 diresmikan Rabu lalu. Kebun raya seluas 309,2 hektar yang berjarak 20 kilometer dari pusat kota itu zona penyangga Hutan Lindung Sungai Wain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Semoga adanya KRB bisa memancing daerah lain yang belum memiliki kebun raya agar segera membangun,” katanya.

Di Indonesia, daerah yang belum mempunyai kebun raya, antara lain, seluruh Maluku dan Sulawesi Tengah. Di seluruh Papua juga baru ada satu, yakni di Wamena. Kebun raya daerah berisi koleksi jenis tanaman khas daerahnya untuk dikonservasi dan diteliti, termasuk edukasi.

Sementara itu, Direktur KRB Aminuddin mengutarakan, menambah luas KRB sudah dipikirkan meskipun KRB sebenarnya terhitung luas.

Didik melanjutkan, KRB bisa menjadi contoh agar diadopsi daerah-daerah. KRB sudah dikonsep tidak hanya berfungsi konservasi, tetapi juga memasukkan fungsi edukasi, olahraga, dan rekreasi yang ditunjang fasilitas umum dan lokasi.

Lokasi KRB awalnya kawasan semak belukar dengan vegetasi pepohonan tinggi. Tempat ini pernah terbakar habis dua kali, tahun 1997 dan 1998. (PRA)

Sumber: Kompas, 25 Agustus 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB