Wabah Patogen Pohon Zaitun Ancam Eropa

- Editor

Senin, 12 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Serangan bakteri ganas pada tanaman zaitun mengancam produksi zaitun di Eropa, setelah merebak di Italia selatan. Menurut para ahli, konsekuensi utama serangan itu adalah merosotnya panen dan mahalnya biaya pengendalian, apalagi jika sebaran bakteri meluas.


Peringatan itu dikeluarkan Otoritas Keamanan Pangan Eropa. Bakteri patogen itu teridentifikasi sebagai Xylella fastidiosa yang merusak penyokong kehidupan tanaman. Dilaporkan, X fastidiosa bisa mendampak beberapa jenis tanaman perkebunan, seperti citrus, anggur, dan jenis stone fruit (almond, peach, dan plum), bahkan oak, sycamore, dan oleander. Kejadian luar biasa di Amerika Utara dan Selatan menegaskan kedahsyatan potensi bakteri itu. ”Ini bisa menyebar cepat,” kata Stephen Parnell, epidemiologis pada Universitas Salford, Inggris, yang juga anggota kelompok kerja pengkaji laporan kesehatan tanaman di Eropa, Jumat (9/1). Meski wabah itu mulai terkendali, bakteri bisa menyebar karena terbawa angin. (BBC/GSA)
———————–
Vaksin Ebola Siap Diberikan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, dua jenis vaksin ebola dalam waktu dekat siap diberikan ke pusat epidemi ebola di Afrika Barat. Uji coba pada relawan dalam jumlah terbatas menegaskan, vaksin itu aman dan memunculkan respons kekebalan. Selanjutnya, vaksin itu akan diberikan kepada ribuan warga Afrika, termasuk pekerja kesehatan. Namun, belum jelas seberapa besar dan lama perlindungan vaksin itu melawan ebola. Vaksin diproduksi GlaxoSmithKline dan Merck. Menurut WHO, vaksin itu dalam tingkat ”keamanan yang bisa diterima” dan siap diberikan di garis depan perlawanan pada ebola. ”Dunia menunggu vaksin ebola dan warga dunia butuh itu,” kata Asisten Direktur Jenderal WHO Dr Marie-Paule Kieny, Jumat (9/1). Liberia diharapkan jadi negara pertama penerima vaksin itu paling lambat akhir Januari 2015, disusul Sierra Leone dan Guinea. Tahun 2015 akan diingat sebagai saat pengetahuan melawan balik ebola. (BBC/GSA)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sumber: Kompas, 12 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma
Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 12 November 2025 - 20:57 WIB

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Artikel

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Rabu, 12 Nov 2025 - 20:57 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB