Ujian praktik keterampilan dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri berlangsung di Universitas Negeri Jakarta. Ujian praktik merupakan syarat bagi calon mahasiswa baru untuk program studi kesenian dan olahraga.
Walau ujian praktik dilakukan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), perguruan tinggi negeri yang dituju peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tersebar di seluruh Indonesia. PTN itu antara lain Institut Seni Indonesia di Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, dan Institut Teknologi Bandung.
“Tahun 2015, UNJ dipercaya menjadi panitia pelaksana ujian praktik wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi,” kata Ketua Jurusan Seni Rupa UNJ I Wayan Jana di Jakarta, Rabu (10/6). Ujian praktik berlangsung selama dua hari, yaitu hari ini dan Kamis. Jurusan yang mewajibkan uji keterampilan adalah seni rupa, seni musik, seni tari, dan olahraga. Data terakhir hingga pukul 13.00, total peserta uji keterampilan yang terdaftar di UNJ sebanyak 1.860 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Jana, ujian juga berlangsung di semua PTN di Indonesia yang memiliki jurusan seni dan olahraga. Penilaian ujian dipercayakan kepada para dosen PTN yang menjadi tempat ujian dengan standar yang disepakati semua fakultas seni dan olahraga di Indonesia.
“Hasil uji keterampilan akan dikirim ke Panitia Pusat SBMPTN Jakarta, yakni di Universitas Indonesia. Skor uji keterampilan digabung dengan hasil uji tertulis dan diambil rata-ratanya,” katanya.
Ujian menekankan pada kemampuan dasar peserta dalam menguasai bidang-bidang tertentu. Pada uji keterampilan untuk jurusan seni rupa, misalnya, peserta harus menggambar benda-benda, seperti kotak, kerucut, dan bola, hanya bermodal pensil dan kertas.
Ketat
Pelaksanaan uji keterampilan berlangsung ketat. Setiap peserta harus membawa ijazah SMA, surat tanda kelulusan, kartu tanda penduduk, dan tanda peserta SBMPTN. Ujian dilakukan satu per satu. “Dalam uji keterampilan, (peserta) tidak bisa bermain curang, seperti menggunakan joki,” kata Ketua Jurusan Olahraga Rekreasi UNJ Iwan Barata yang bertugas sebagai Ketua Panitia Pelaksana Uji Keterampilan Olahraga.
Setiap peserta diawasi oleh seorang dosen atau asisten dosen. Pergerakan mereka sepanjang ujian dicatat dengan saksama. Mereka juga melalui berbagai tes kesehatan yang dilakukan oleh dokter. “Apabila ada masalah fisik, dokter akan menyatakan peserta tersebut tidak layak mengikuti uji motorik,” ujar Iwan.
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Sumber: Kompas Siang | 10 Juni 2015