Program studi olahraga di perguruan tinggi mulai dilirik dan diminati siswa lulusan SMA dan sederajat. Hal ini terlihat dari tren pendaftar program studi olahraga yang meningkat dari tahun ke tahun.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir yang memantau pelaksanaan ujian keterampilan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu (9/5/2018), berharap dengan didapatkannya bibit unggul dalam bidang olahraga, hal itu mampu mendorong perkembangan industri pada semua cabang olahraga di Indonesia.
”Kita harus mendorong agar bidang olahraga dapat betul-betul menjadi industri yang dapat berdampak baik ke Indonesia. Mulai dari turisme hingga mutu dan kesejahteraan atlet meningkat, dan yang lain. Tadi saya bertemu dengan mahasiswa olahraga UNJ yang akan mengikuti ajang international Asian Games. Ini luar biasa, harus terus kita dorong,” tutur Nasir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada ujian keterampilan olahraga, peserta akan menempuh tes kesehatan terlebih dahulu. Tes meliputi pemeriksaan jantung dan paru, pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan), pemeriksaan postur dan anggota gerak, pemeriksaan kemampuan verbal dan auditory, serta pemeriksaan mata melalui tes buta warna ishihara.
Kemudian, dilanjutkan dengan tes motorik yang terdiri dari lempar tangkap bola ke dinding (wall-pass), lompat tegak (vertical jump), tes sit-up, tes push-up, tes kelincahan (Illinois agility run test), dan daya tahan kardiorespiratori (lari 1.600 meter).
Pelaksanaan ujian keterampilan bertujuan untuk menyaring kualitas terbaik dari peserta SBMPTN 2018.
Dalam kunjungan ke UNJ, Nasir didampingi Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad serta Ketua Panitia Pusat SBMPTN 2018 Ravik Karsidi. Ujian keterampilan ditujukan bagi peserta yang memilih program studi bidang seni dan keolahragaan. Pelaksanaannya selama dua hari, dimulai Rabu ini dan Jumat, 11 Mei 2018.
Ravik menjelaskan, pelaksanaan ujian keterampilan bertujuan untuk menyaring kualitas terbaik dari peserta SBMPTN 2018. Selain tes tertulis, peserta dilihat dari segi keterampilannya yang relevan dengan program studi yang dipilih.
”Kemampuan dalam bidang seni dan olahraga tidak dapat diukur dari hasil ujian tertulis saja,” ujar Ravik.
Sementara itu, Intan mengatakan, perguruan tinggi ingin mendapatkan kualitas terbaik dari calon-calon ini dengan selektif melalui jalur SBMPTN. Tes obyektif seperti uji keterampilan dibutuhkan untuk mendapatkan calon mahasiswa yang memiliki kualitas terbaik pada program studi seni dan olahraga.
Ravik menambahkan, peserta uji keterampilan di UNJ merupakan yang terbanyak di Indonesia. Peserta uji keterampilan sebanyak 4.753 orang, terdiri dari 2.310 peserta uji keterampilan pendidikan jasmani dan olahraga, 1.827 peserta bidang seni rupa desain dan kriya, 430 peserta bidang musik, serta 186 orang di bidang tari.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 9 Mei 2018