Ubur-Ubur Mendeteksi Kondisi Laut Terkini

- Editor

Senin, 26 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ubur-ubur bisa merasakan kondisi laut terkini, termasuk arus laut dan berenang melawan arah arus itu. Dengan cara ini, ubur-ubur mempertahankan formasi kumpulan (bloom) yang mirip hamparan bunga. Itulah hasil studi tim internasional yang antara lain berisi peneliti dari Universitas Swansea (Inggris) dan Universitas Deakin (Australia) yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.


Mereka memulai riset dengan memberi label 18 barrel besar ubur-ubur (Rhizostoma octopus) dari daerah Teluk Biscay, Perancis. Ubur-ubur ditangkap, lalu dimasukkan ke dalam pengukur kecepatan dan orientasi tubuh, sembari memasang sensor terapung untuk memantau dan mengukur arus lautan. Hasilnya, ubur-ubur mampu aktif berenang melawan arus, tampaknya karena merasa hanyut. Pada bagian kedua riset, peneliti menggunakan data yang diperoleh untuk menyimulasikan pergerakan kumpulan ubur-ubur di lautan. ”Itu menunjukkan cara berenang yang aktif dan terarah membantu mempertahankan formasi hamparan sehingga ubur-ubur tidak terpencar atau hanyut ke daratan,” kata pemimpin peneliti, Graeme Hays, dari Universitas Deakin, seperti dikutip BBC, Jumat (23/1). Para peneliti memperkirakan, hewan tersebut bisa merasakan arus melalui permukaan tubuh. Terkait kemampuan navigasi, peneliti menduga ubur-ubur berpedoman pada bidang magnet bumi. Penelitian ini berguna untuk menambah kemampuan memprediksi pembentukan hamparan ubur-ubur yang frekuensinya meningkat sepuluh tahun terakhir yang mengganggu penangkapan ikan dan menyengat perenang. (BBC/JOG)

Sumber: Kompas, 26 Januari 2015

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB