Temuan Mahasiswa Semakin Aplikatif

- Editor

Selasa, 9 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, terus berinovasi menemukan alat-alat yang mampu memudahkan hidup manusia. Saat ini, temuan para mahasiswa tersebut lebih aplikatif dan bisa langsung digunakan oleh masyarakat.

Hal itu tampak dalam International Youth Scientific Seminar and Expo (IYSSE) 2019 di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya, Senin (08/07/2019). Acara diisi dengan seminar dan pameran teknologi ciptaan mahasiswa FTP UB.

Dalam expo, terdapat puluhan hasil temuan mahasiswa FTP UB dipamerkan. Temuan itu kebanyakan sudah aplikatif atau bisa digunakan langsung oleh masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

WhatsApp-Image-2019-07-08-at-13.56.58-1_1562572331-720x405KOMPAS/DAHLIA IRAWATI–Alat pengekstraksi rempah temuan mahasiswa FTP UB dipamerkan dalam International Youth Scientific Seminar and Expo (IYSSE) 2019 di Fakultas Teknologi Pertanian UB, Senin (08/07/2019).

Salah satu temuan mahasiswa itu adalah instant herbal drink machine (mesin pembuat bubuk minuman herbal). Mesin ditemukan oleh Murtadha Ali Barkah, M Rofiul Qorni, Sandy Satria, Nur Indah Fitriana, dan Laila Safira. Temuan alat tersebut saat ini sudah digunakan oleh UMKM pembuat ekstrak rempah-rempah seperti kunir, kencur, dan jahe.

“Alat ini memudahkan proses membuat ekstrak rempah. Biasanya untuk menjadikan ekstrak rempah, cairan sari rempah harus diaduk manual berjam-jam, lalu masih menambahkan gula pasir sebanyak 1,5 kali dari bahan rempahnya (untuk mengentalkan sari rempah). Lalu masih harus memblender bubuknya agar halus. Dengan alat ini tidak harus melakoni proses sepanjang itu,” kata Nur Indah Fitriana, salah seorang penemu alat, Senin (08/07/2019). gula untuk mengentalkan.

Indah mengatakan bahwa dengan menggunakan alat buatannya, maka tidak dibutuhkan lagi tambahan gula. Selain itu tidak perlu diaduk selama minimal 5 jam seperti sebelumnya. Sari rempah sudah mengental dengan sendirinya tanpa gula.

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI–Rempah-rempah yang bisa diekstraksi

“Semoga alat ini bisa diproduksi massal setelah kami sempurnakan. Harapannya bisa membantu dan mempermudah kerja banyak orang,” katanya.

Pada bagian lain, dipamerkan alat bernama AFATAR (Automatic Filling Water from Air) atau alat pemanen air dari udara. Temuan itu buah karya dari Iip Kurnia, Sarah Novitriani, dan M Syaifudin. Ketiganya mahasiswa FTP UB.

Konsep alat tersebut menurut Sarah adalah memanfaatkan kondensasi (pengembunan). Di dalam alat rancangan para mahasiswa itu terdapat thermo-electric cooler, alat yang akan mengkondensasi udara masuk menjadi titik-titik air.

WhatsApp-Image-2019-07-08-at-13.57.06_1562572467-720x405KOMPAS/DAHLIA IRAWATI–Alat pemanen air dari udara temuan mahasiswa FTP UB dipamerkan dalam International Youth Scientific Seminar and Expo (IYSSE) 2019 di Fakultas Teknologi Pertanian UB, Senin (08/07/2019).

“Alat ini cocok untuk mengatasi persoalan kekeringan. Dan alat ini sudah diuji di wilayah kering di Donomulyo, Kabupaten Malang, dan berhasil menghasilkan air sebesar 600 ml per hari dengan besaran thermo-electric sebesar 5 cm x 5 cm,” kata Sarah. Untuk menghasilkan air lebih banyak, maka dimungkinkan luas komponen thermo-electric tersebut harus diperbesar.

Selain dua temuan di atas masih banyak terdapat penemuan lain ala mahasiswa FTP UB. Pameran karya tersebut diharapkan memicu penemuan-penemuan karya mahasiswa lainnya.–DAHLIA IRAWATI

Editor AUFRIDA WISMI WARASTRI

Sumber: Kompas, 8 Juli 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB