2.500 Mahasiswa Ikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional

- Editor

Rabu, 27 Agustus 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 2.500 mahasiswa berkompetisi dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional yang berlangsung di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Penelitian atau karya ilmiah mereka diharapkan tidak terhenti pada ranah akademis, tetapi juga dapat diterapkan dan menjawab kebutuhan bangsa.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim, Selasa (26/8), membuka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang berlangsung sejak Senin. Para mahasiswa itu tergabung dalam total 440 tim dari 90 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang lolos seleksi.

”Ini adalah hasil seleksi dari puluhan ribu mahasiswa yang mengajukan proposal. Yang layak dibiayai dan mereka membuat karya. Karya-karya inilah yang tampil di Pimnas. Tapi, kami berharap hasil kegiatan Pimnas tidak berhenti sampai di sini. Harus ada kerja sama dengan pihak lain sehingga temuan itu terpakai,” tutur Musliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia juga mengungkapkan, hasil penelitian akan sangat bermanfaat jika sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, selain harus bekerja sama dengan dunia usaha, akademisi juga harus bergandengan dengan pemerintah. Dengan begitu, hasil temuan tidak hanya teronggok di universitas.

Tujuh bidang
Rektor Universitas Diponegoro Sudharto P Hadi mengatakan, karya-karya mahasiswa itu tersebar di tujuh bidang, yaitu penelitian, penerapan teknologi, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, karya cipta, karya ilmiah, dan artikel ilmiah. Selain itu, mahasiswa yang sudah didanai, tetapi tidak lolos, juga tetap dapat ikut pameran poster.

Menurut Sudharto, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di perguruan tinggi menjadi indikator budaya akademik dari perguruan tinggi. Jika PKM bagus, dapat dipastikan budaya akademik di kampus juga bagus karena sebuah penelitian, baik aplikatif maupun teori, merupakan pengayaan teori.

Universitas Diponegoro, kata Sudharto, menindaklanjuti penelitian dari PKM dengan menunjuk dosen pendamping. Mereka yang akhirnya lolos ke Pimnas pun dikarantina untuk mendapat bimbingan intensif dan diberi insentif. (UTI)

Sumber: Kompas, 27 Agustus 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB