Teknologi Murah Mengawasi Rumah dengan Gawai Usang

- Editor

Jumat, 10 Juli 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengawasi Rumah dengan Gawai Usang
Lebaran sebentar lagi tiba. Jutaan warga dipastikan akan mudik ke kampung halamannya dengan meninggalkan rumah dan harta bendanya di kota.

Banyak rumah kosong tak terjaga karena ditinggalkan penghuninya yang ingin merayakan Lebaran di kampung. Sayangnya, banyak penjahat yang tak ikut mudik.

Mereka justru memanfaatkan musim mudik layaknya masa panen. Para penjahat tersebut mengincar rumah kosong yang ditinggal mudik, terutama rumah yang tidak dilengkapi sistem keamanan yang memadai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari catatan Kompas, para pencuri ini menggunakan berbagai modus untuk masuk ke dalam rumah. Mereka melakukan survei, lalu menentukan sasaran. Saat menemukan rumah sasaran, para tersangka itu biasanya berpura-pura hendak bertamu ke rumah sasaran.

Mereka mengetuk pintu atau pagar rumah. Saat tak ada jawaban dan yakin rumah itu kosong, mereka akan membongkar rumah tersebut. Jika ternyata rumah itu ada penghuninya, mereka biasanya berpura-pura salah alamat atau menanyakan alamat.

Untuk mengantisipasi pencurian rumah kosong, polisi biasanya menyarankan agar warga menitipkan rumah itu kepada tetangga, petugas keamanan, atau orang-orang yang dipercaya yang tidak mudik. Namun, warga yang ingin mudik juga ada baiknya melengkapi semua itu dengan kelengkapan sistem keamanan mandiri di rumah yang ditinggalkannya.

Sistem keamanan itu akan bermanfaat, terutama sistem yang bisa mengingatkan pemilik rumah jika ada penjahat bermaksud menerobos rumah. Kini, banyak dijual sistem keamanan rumah, seperti kamera pemantau (CCTV), mulai harga dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Namun, pemasangannya membutuhkan tenaga profesional dan tidak semua sanggup mengeluarkan dana lebih untuk mengamankan rumah.

Untungnya, perkembangan gawai saat ini memungkinkan orang memasang sistem keamanan secara mandiri dan relatif murah. Seperti diketahui, telepon pintar atau tablet berkembang begitu pesat.

Rata-rata gawai yang dijual sejak beberapa tahun terakhir sudah dilengkapi dengan kamera dan internet. Model- model baru pun bermunculan dengan harga yang menggiurkan mulai dari ratusan ribu rupiah.

dae2f9d54bd14ac2aaa6a9c7c1e6523aTampilan aplikasi Salient Eye, aplikasi telepon seluler untuk membuat sistem keamanan rumah, saat mendeteksi gerakan.

Konsumen pun begitu mudah berganti-ganti gawai atau gadget, meninggalkan gawai usang karena ketinggalan mode atau teknologi. Jika Anda termasuk orang-orang yang telah meninggalkan gawai jadul atau hendak menggantinya dengan model terbaru, ada baiknya memanfaatkan gawai itu menjadi sistem keamanan cerdas rumah daripada membuangnya ke tempat sampah atau menjualnya di pasar barang bekas.

Gawai usang itu bisa dimanfaatkan untuk menangkal maling yang hendak membobol rumah saat Anda mudik berlebaran di kampung halaman. Cara ini sangat mudah dikerjakan: hanya diperlukan aplikasi yang tepat dan gawai usang (yang dilengkapi kamera dan kemampuan internet tentunya).

Aplikasi gratis
Sejumlah aplikasi sistem keamanan rumah saat ini ditawarkan oleh pengembang, baik untuk gawai Android maupun iOS. Aplikasi-aplikasi itu ada yang ditawarkan dengan gratis.

Bagi pengguna gawai Android, salah satu yang bisa dijadikan pertimbangan di antarnya Salient Eye dan Presence. Kedua aplikasi itu gratis diunduh, menjadikan gawai usang atau gawai yang tidak terpakai menjadi “anjing penjaga” rumah yang ditinggalkan untuk mudik.

Aplikasi Salient Eye memanfaatkan kamera di gawai untuk memonitor gerakan. Jika kamera menangkap gambar atau gerakan yang tidak diinginkan, misalnya maling yang hendak menguras harta di rumah, aplikasi itu akan mengirimkan pesan peringatan ke pemilik rumah melalui e-mail atau pesan singkat.

Salient Eye akan memotret si penjahat dan mengunggahnya secara otomatis ke akun penyimpanan di awan (cloud storage). Belum cukup itu saja, aplikasi ini juga akan memicu alarm atau peringatan suara untuk menakut-nakuti pencuri. Untuk mematikan alarm, dibutuhkan kata sandi.

Setelah memasang aplikasi ini, Anda tinggal memasang e-mail atau nomor telepon tujuan untuk menerima peringatan. Jika ada gerakan yang memicu sistem keamanan itu, gawai akan mengirimkan e-mail dan SMS. Di e-mail peringatan ada tautan ke situs tempat aplikasi ini mengunggah gambar pencuri yang tengah menggasak rumah.

Aplikasi Presence yang dikembangkan oleh People Power Company tak kalah mudah, bahkan memiliki kemampuan merekam video dan mengirimkannya melalui e-mail. Pengguna bisa melihat rekaman itu dan tentu bisa memberikannya kepada polisi atau petugas keamanan sebagai petunjuk untuk mencari orang yang berusaha menerobos rumah kita.

Presence tak hanya memanfaatkan kamera, tetapi juga sensor gerak pada gawai. Selain mengirimkan gambar lewat e-mail, aplikasi Presence juga memungkinkan penggunanya memantau kamera di gawai dari jarak jauh dengan peramban atau browser di komputer atau gawai lain.

Terserah kepada Anda untuk memasang gawai itu di mana, tetapi tentunya pastikan berada di tempat tersembunyi dan strategis, yang bisa mengawasi barang-barang berharga, pintu rumah, halaman, atau pagar.

Presence juga tersedia untuk para pengguna gawai iOS. Tinggal mengunduh aplikasi ini, melakukan registrasi e-mail, dan pasang gawai di tempat yang strategis untuk mengawasi rumah. Jika kamera atau sensor di gawai mendeteksi gerak, ia akan merekam video dan mengirimkan ke alamat e-mail yang telah terdaftar.

Pengguna iOS juga bisa memakai aplikasi gratis Manything. Prinsip kerjanya hampir serupa dengan aplikasi lain, yakni memanfaatkan kamera di gawai untuk mendeteksi gerakan dan memicu peringatan.

Fitur Manything juga bisa merekam video dan foto, atau streaming langsung gambar ke iPhone atau iPad. Aplikasi ini juga menyimpan 12 jam video ke akun gratis penyimpanan awan. Berbagai aplikasi gratis lain sistem keamanan adalah IP Webcam, AtHome Camera, dan masih banyak lagi.

Perlu diperhatikan, jika memang ingin memasang sendiri sistem keamanan memanfaatkan gawai, pastikan selalu terpasang ke colokan listrik karena gawai itu harus selalu hidup selama dipakai. Pastikan pula terpasang di tempat yang strategis untuk mengawasi rumah, tersembunyi, dan tidak mudah dijangkau oleh orang lain.

Keunggulan
Keunggulan dari sistem keamanan murah ini adalah bisa dipasang dengan mudah dan memberikan peringatan penggunanya melalui SMS atau e-mail jika ada sesuatu yang memicunya. Tidak seperti CCTV atau kamera pemantau konvensional, Anda tidak perlu menatap layar terus-menerus untuk mengawasi rumah kosong yang ditinggalkan mudik.

Sistem keamanan dengan memanfaatkan teknologi ini akan sangat membantu menjaga rumah. Namun, tentu saja akan lebih bijak jika Anda tak lupa untuk melengkapinya dengan cara tradisional, meminta orang yang dipercaya menjaga rumah, menitipkan rumah ke tetangga yang tidak mudik, atau memberitahukan kepada petugas keamanan perumahan. Selamat mudik! Mohon maaf lahir dan batin.–PRASETYO EKO P
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Juli 2015, di halaman 35 dengan judul “Teknologi Murah Mengawasi Rumah dengan Gawai Usang”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB