Siswa SMP Yogya Buat Helm Berlampu Sein Otomatis

- Editor

Rabu, 27 November 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caranya, cukup menggelengkan kepala saja.

Kecelakaan pada sepeda motor sudah sangat sering terjadi. Salah satu yang menjadi penyebab kecelakaan itu adalah ketika lampu sein pada sepeda motor sudah tertutup oleh barang-barang dagangan atau pun gerobak.

Kondisi motor itu sangat berbahaya, karena tidak dilengkapi oleh fasilitas lampu sein yang baik. Kondisi itu dapat menyebabkan kecelakaan bagi pengendara motor yang berada di belakangnya yang tidak tahu arah motor di depannya.

Untuk mengurangi kecelakaan akibat kondisi kendaraan bermotor yang minim fasilitas lampu sein, maka dua siswa asal SMP Islam Al Azhar 26, Yogyakarta, menciptakan sebuah helm yang sudah dilengkapi dengan lampu sein.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Cara kerja dari helm yang dilengkapi dengan lampu sein ini juga cukup mudah. Jika pengendara ingin berbelok ke kiri, pengendara cukup menggelengkan kepala ke kiri dan lampu sein bagian kiri menyala. Begitu pun ketika akan berbelok ke kanan.

Sementara itu, untuk mematikan lampu sein, pengendara cukup menganggukkan kepala sebanyak dua kali. Lampu sein akan otomatis langsung mati.

Alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan helm berlampu sein ini terdiri atas sensor accelero meter, micro controller AT Mega 8, lampu sein (kanan dan kiri), dan baterai.

167629_bagi-helm-gratis_663_382“Helm Berlampu Sein Terkendali Otomatis pada Standar Keselamatan Berkendaraan Motor” itu adalah pemenang kedua dari kategori National Young Inventor Awards (NYIA) di kompetisi ilmiah yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 14-15 November 2013.

NYIA adalah ajang kompetisi hasil penemuan siswa umur 8-18 tahun yang mempunyai sifat untuk memudahkan dan mendukung suatu pekerjaan dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. (art-Sandy Adam Mahaputra, Tommy Adi Wibowo)

Sumber: vivanews.com, Jum’at, 15 November 2013, 21:01

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB