50.000 Motor Listrik Siap Diproduksi

- Editor

Senin, 6 Agustus 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sepeda motor listrik Gesits siap diluncurkan pada September 2018. Selain mengurangi polusi udara, biaya bahan bakar pun menjadi lebih murah karena menggunakan tenaga listrik sebagai bahan bakarnya.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (WIKA) Industri Manufaktur, Samyarto, mengatakan, dalam setahun ke depan, PT WIKA akan memproduksi 50.000 motor listrik. Produksinya akan dilakukan secara bertahap. Setiap hari, PT WIKA mampu memproduksi 200 motor listrik.

“Tahap pertama produksi dilakukan pada akhir Oktober 2018 dan mulai dipasarkan pada November 2018. Hingga akhir tahun produksi dapat mencapai 1.000 – 2.000 motor listrik. Kami pun akan terus memonitor kualitas dari motor listrik ketika sudah diluncurkan,” kata Samyarto, di Bogor, Minggu (4/8/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

–Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Mohamad Nasir (tengah), mengatakan, motor listrik Gesits siap diluncurkan pada September 2018. Hal ini disampaikan dalam kunjungan Line Produksi Gesits di Komplek Industri WIKA, Bogor, pada Minggu (4/8/2018).

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Mohamad Nasir, menyampaikan, semua komponen sepeda motor listrik Gesits sudah lengkap. Kini sepeda motor listrik itu memasuki tahap perakitan.

“Sepeda motor listrik Gesits merupakan produk karya anak bangsa yang berkualitas dan pasti dapat bersaing dengan motor yang sudah ada. Keunggulan utamanya adalah tidak lagi menggunakan bahan bakar untuk mengoperasikannya,” kata Nasir.

Saat ini sepeda motor listrik yang diproduksi PT WIKA menggunakan 89 persen komponen lokal dan 11 persen komponen impor. Komponen impor yang digunakan adalah lampu sein dan shockbreaker.

“Komponen impor ini dalam dua tahun ke depan akan digantikan dengan komponen lokal. Maka pada tahun 2020, semua komponen motor listrik Gesits sudah 100 persen buatan lokal,” kata Nasir.

Dalam menyukseskan mulai dari peluncuran, produksi, hingga pemasaran, perlu adanya koordinasi antar kementerian. Menurut Nasir, tugas dari Kemenristekdikti telah sampai pada riset akhir.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM)–Sepeda motor listrik Garansindo Electric Scooter ITS atau Gesits saat dilepas untuk uji jalan Jakarta – Bali di Halaman Kantor BPPT, Jakarta, Senin (7/11/2016). Motor listrik buatan anak negeri tersebut akan diuji menempuh jarak sekitar 1.200 kilometer.–Kompas/Heru Sri Kumoro

“Perlu ada koordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral mengenai penggunaan energi terbarukan sebagai bahan bakar motor listrik. Perlu juga dengan Kementerian Perhubungan untuk masalah perizinan dalam penggunaan motor listrik. Selain itu perlu koordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk pemasaran motor listrik,” papar Nasir.

Sebelumnya, peluncuran akan dilakukan pada 17 Agustus 2018. Namun, karena ada tahap pencobaan untuk memastikan semua komponen siap digunakan, maka peluncuran akan dilakukan pada September 2018.

Banjir pesanan
Sejauh ini, sudah ada 5.000 pemesan motor listrik yang telah menunggu sejak 2016. Para pemesan berusia sekitar 20 – 30 tahun dan didominasi oleh penduduk di Pulau Jawa.

Menurut Senior Vice President PT Pertamina (Persero), Herutama Trikoranto, baterai litium ion yang akan menjadi bahan bakar motor listrik telah siap digunakan. Jumlah unit pun telah disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Pejabat Eksekutif Tinggi PT Gesits Technologies Indo, Harun Sjech, mengatakan, pengisian baterai pada motor listrik dilakukan dengan cara mengganti baterai di stasiun pengisian bahan bakar umum PT Pertamina.

SHARON UNTUK KOMPAS–Pemaparan progres produksi motor listrik Gesits dari PT WIKA kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

“Pengendara motor listrik nantinya cukup mengganti baterai di SPBU terdekat. Dengan harga Rp 20.000, pengendara dapat memacu motor listrik hingga rata-rata jarak mencapai 60 kilometer,” kata Harun.

Sepeda motor listrik itu juga akan dilengkapi gawai. Fungsinya sebagai penunjuk kecepatan kendaraan dalam kilometer per jam. Selain itu juga berfungsi untuk melihat tempat SPBU terdekat untuk mengganti baterai. (SHARON PATRICIA)–EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 6 Agustus 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB