Satuan Baru Intensitas Gempa Ditetapkan

- Editor

Rabu, 11 Mei 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika membuat skala intensitas gempa untuk menggantikan skala Mercalli yang sebelumnya dipakai. Penggantian skala itu diharapkan memudahkan pemahaman warga di Indonesia.

“Kami namakan pengukuran ini Skala Intensitas Gempa (SIG) BMKG,” kata Deputi Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Masturyono, di Jakarta, Jumat (6/5).

Pertanyaan pertama begitu terjadi gempa biasanya terkait kapan, di mana, dan seberapa besar kekuatannya. “Pertanyaan-pertanyaan itu bisa dijawab dan diinformasikan BMKG kepada publik dalam waktu 5 menit setelah kejadian,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dua pertanyaan juga harus dijawab BMKG, yakni apakah gempa memicu tsunami dan apakah menimbulkan kerusakan. “Pertanyaan pertama bisa dijawab setelah 5 menit, tergantung lokasi dan fakta, termasuk informasi daerah terdampak. Untuk menjawab pertanyaan kedua, BMKG memberi informasi peta shakemap,” ucap Masturyono.

Pada dasarnya, shakemap ialah peta penunjuk intensitas gempa di beberapa titik observasi. Intensitas gempa terkait tingkat kerusakan selama ini digunakan skala Mercalli atau dikenal sebagai MMI (Modified Mercalli Intensity). Skala itu ditemukan vulkanolog Italia awal abad ke-20, dipakai secara internasional.

“Dalam MMI, ada 12 skala. Memang rinci, tetapi kerap kali sulit dimengerti masyarakat umum. Karena itu, kami menyederhanakan dengan membagi jadi lima skala,” kata Masturyono.

Skala 1 artinya gempa bumi tercatat alat. Skala 2, gempa dirasakan beberapa orang. Skala 3, gempa berpotensi mengakibatkan kerusakan ringan. Skala 4, gempa bisa memicu kerusakan menengah, dan skala 5 bisa menimbulkan kerusakan berat.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Jepang juga tidak memakai skala MMI. Mereka membuat skala sendiri, yakni JMA (Japan Meteorological Agency) Intensity Scale, terdiri atas tujuh tingkatan.

Gempa Selat Sunda
Untuk sementara, pemberian informasi menurut SIG BMKG disandingkan MMI. Misalnya, Jumat pukul 09.04.08 WIB ada gempa tektonik berkekuatan 5,3 di zona Selat Sunda. Pusat gempa di koordinat 6,46 Lintang Selatan dan 104,27 Bujur Timur di Samudra Hindia, 122 kilometer selatan kota Agung, Lampung.

Gempa itu dirasakan di beberapa daerah di Lampung dan Banten. Berdasarkan peta tingkat guncangan SIG BMKG, kekuatan gempa di Bandar Lampung, kota Agung, dan Liwa, skala intensitas III MMI (II SIG BMKG), di Anyer, Serang, Labuan skala intensitas II MMI (I SIG BMKG).

Jika ditinjau kedalaman hiposenter, gempa itu dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hiposenter gempa di zona transisi Megathrust-Benioff, yakni zona subduksi lempeng, mulai menukik di bawah lempeng Eurasia, selatan Selat Sunda. (AIK)
————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Mei 2016, di halaman 13 dengan judul “Satuan Baru Intensitas Gempa Ditetapkan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 19 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB