Persis satu tahun menjelang beroperasi, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mematangkan persiapan operasional. Salah satunya dengan mengirim sumber daya manusia (SDM) di tingkat eksekutif belajar selama satu bulan mengenai operasional dan pemeliharaan kereta di mass transit railway (MTR) Hong Kong.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar, Kamis (1/2), menjelaskan, pengiriman SDM itu diperkuat melalui perjanjian kerja sama atau PKS yang ditandatangani di Balai Agung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta oleh MTR Academy Hong Kong dan PT MRT Jakarta. William dan Presiden MTR Academy Hong Kong Morris Cheung menandatangani PKS, disaksikan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.
Ada tiga hal utama yang disepakati dalam PKS, yaitu pengembangan sumber daya manusia di MRT Jakarta, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lingkup badan pemerintah Republik Indonesia dan Pemprov DKI, serta MTR Hong Kong menjadi acuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan perkeretaapian. ”Perjanjian ini akan berlangsung hingga satu tahun ke depan,” ujar William.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/RIZA FATHONI–Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017). Di sebagian jalur bawah tanah di koridor ini, sejumlah bantalan rel dan rel sudah dipasang.
Morris Chung berharap ke depan Jakarta terus mengembangkan sarana transportasi massal.
Sandiaga mengatakan, untuk MRT Jakarta, selain memiliki infrastruktur berkelas dunia, SDM yang ada juga mesti memiliki kemampuan dan kompetensi kelas dunia. Adapun untuk pengembangan SDM di DKI dan badan pemerintah, Sandiaga menjelaskan bahwa salah satu hal yang akan dibangun adalah Jakarta Transport Academy.
”Ini merupakan pengembangan dari gagasan awal kami untuk mendirikan MRT Jakarta Academy. Setelah kami sampaikan kepada Gubernur, ternyata direspons untuk mengembangkan akademi yang bisa untuk semua moda,” ujar Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Agung Wicaksono.
Pada April 2017, MRT Jakarta dan MTR Hong Kong juga sudah menandatangani PKS. Isinya, MTR Academy Hong Kong akan membantu pembentukan MRT Academy.
”Jakarta Transport Academy nanti, selain untuk MRT, juga bisa untuk pembelajaran kereta ringan (light rail transit/LRT) dan bus rapid transit (BRT), khususnya dari aspek keselamatan dan tentunya standar pelayanan minimum,” ujar Agung.
William melanjutkan, dalam pengembangan SDM, MTR Hong Kong dipilih sebagai tempat pembelajaran karena memiliki reputasi baik dengan pengalaman 40 tahun mengelola dan mengoperasikan MRT.
Rute baru
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, peralihan pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna transportasi umum saat ini masih rendah. Hal itu disebabkan jumlah armada belum optimal. Saat ini masih 300 bus transjabodetabek yang beroperasi dari target 1.000 armada. ”Setiap minggu kami rencanakan ada peluncuran rute baru,” katanya.
Kemarin, BPTJ, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), dan PT Adhi Persada Properti meluncurkan trayek transjabodetabek Premium Grandhika City Lifestyle Jatiwarna Bekasi-Plaza Senayan dan Mal Ciputra. Sebelumnya sudah diluncurkan trayek dari Bogor dan Tangerang ke Jakarta. (HLN/DD17)
Sumber: Kompas, 2 Februari 2018