Posisi 1,7 Miliar Bintang di Bimasakti Terpetakan

- Editor

Sabtu, 28 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Antariksa Eropa (ESA) meluncurkan peta yang memuat 1,7 miliar bintang di galaksi Bimasakti dan 14.000 obyek di Tata Surya yang mengelilingi Matahari, Rabu (25/4/2018). Selain memuat posisi bintang, peta itu juga memuat data gerak hampir semua obyek dengan presisi tinggi, seperti jarak dan kecepatan geraknya.

Selain peta, ratusan data, gambar, video dan dokumen tentang pemetaan Bimasakti ikut dipublikasikan.

Semua data tersebut diperoleh dari pemetaan selama 22 bulan oleh wahana luar angkasa Gaia yang memiliki berbagai instrumen optik canggih. Semua data itu akan membantu manusia memahami pembentukan dan evolusi Bimasakti, rumah besar manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

ESA/GAIA/DPAC–Peta Bimasakti dan galaksi tetangga berwarna berdasar data yang diperoleh wahana luar angkasa Gaia. Bagian yang terang menunjukkan konsentrasi tinggi bintang-bintang yang ada di piringan galaksi.

“Pengamatan yang dikumpulkan Gaia ini merumuskan kembali dasar-dasar astronomi,” kata Direktur Sains ESA Günther Hasinger dikutip dari situs esa.int, Rabu.

Ambisius
Misi Gaia diluncurkan pada Desember 2013 menggunakan roket peluncur oyuz-STB/Fregat-MT dari Bandar Antariksa Guyana di Kourou, Guyana Perancis. Gaia memiliki dua teleskop optik yang bekerja dengan tiga instrumen riset lain untuk menentukan lokasi, kecepatan gerak, hingga menganalisis spektrum.

Target misi itu adalah membuat peta tiga dimensi Bimasakti yang paling akurat dengan mendata sekitar 1 persen bintang di Bimasakti. Selain itu, target tambahan yang diharapkan diperoleh dari misi ini adalah ribuan asteroid dan komet, sekitar 7.000 planet ekstrasolar, puluhan ribu bintang katai coklat alias bintang gagal, 20.000 supernova atau ledakan bintang, serta ratusan ribu quasar.

Untuk mencapai target itu, Gaia mengamati lebih 1 miliar bintang itu sebanyak 70 kali dalam waktu 5 tahun. Itu membuat Gaia melakukan pengamatan sebanyak 40 juta pengamatan dalam sehari.

Data 1,7 miliar bintang yang sudah dipetakan itu berasal dari pengamatan antara 25 Juli 2014 hingga 23 Mei 2016.

Tingkat presisi data yang diperoleh sangat tinggi. Untuk beberapa bintang terang, tingkat akurasi data yang diperoleh itu sama dengan mengamati uang koin di permukaan Bulan yang dilihat dari Bumi.

Dengan data sebanyak itu, Gaia merupakan lumbung informasi yang sangat besar. Data yang sudah dipublikasikan itu, termasuk peta Bimasakti yang sudah ada, memang hanya butuh beberapa menit untuk mengaksesnya. Namun, diperkirakan butuh seumur hidup untuk bisa memahaminya.

“Data inilah yang akan saya kerjakan untuk seluruh sisa umur karirku,” kata Jackie Faherty, astronom dari Museum Sejarah Alam Amerika seperti dikutip Livescience.

Meski demikian, data yang diperoleh Gaia itu masih sangat sedikit. Bimasakti diperkirakan memiliki lebih dari 100 miliar Bintang. Itu berarti, data yang terkumpul saat ini hanya kurang dari 2 persen bintang yang ada di Bimasakti. Namun, Gaia yang masih akan beroperasi setidaknya hingga tahun 2020 itu diharapkan bisa mengumpulkan lebih banyak lagi data bintang dan obyek langit lain. (ESA/LIVESCIENCE)–M ZAID WAHYUDI

Sumber: kompas, 28 April 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB