Pola Pikir Masyarakat tentang Usaha Rintisan Perlu Diubah

- Editor

Selasa, 18 September 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penciptaan ekosistem digital yang baik di Indonesia masih terhalang pola pikir masyarakat di luar wilayah Jakarta yang belum memahami usaha rintisan. Pendidikan mengenai ekosistem digital dan usaha rintisan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi memiliki ekosistem digital yang baik dengan memperbanyak usaha rintisan. Populasi anak muda yang mencapai 50 persen dari total penduduk memungkinkan terjadinya hal tersebut. Namun, untuk sampai ke sana diperlukan perubahan pola pikir masyarakat soal usaha rintisan.

Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Kibar, Yansen Kamto di sela-sela kunjungan Menteri Urusan Digital Perancis Mounir Mahjoubi ke Menara Kibar di Jakarta pada Senin (17/9/2018) sore. Menurutnya, belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui ekosistem digital dan usaha rintisan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA UNTUK KOMPAS–Menteri Urusan Digital Perancis, Mounir Mahjoubi (kiri), dan CEO Kibar, Yansen Kamto berbincang di sela-sela kunjungan Mahjoubi ke Menara Kibar, Senin (17/9/2018) sore. Pendidikan soal ekosistem digital dan usaha rintisan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di kota-kota luar Jakarta untuk turut terlibat dalam usaha rintisan.

“Sekarang, semua usaha rintisan bersaingnya di Jakarta. Padahal, kita memiliki potensi untuk mengembangkan usaha-usaha rintisan ini ke seluruh Indonesia,” kata Yansen saat ditemui pada Senin sore.

Menurutnya, semua orang di Indonesia dapat memulai usaha rintisan. Tetapi, pola pikir masyarakat Indonesia tentang kewirausahaan di usaha rintisan harus dibentuk. Hal ini karena tidak semua orang di Indonesia mengetahui sisi positif usaha rintisan.

LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA UNTUK KOMPAS–CEO Kibar, Yansen Kamto memberikan kata sambutan dalam acara kunjungan Menteri Urusan Digital Perancis, Mounir Mahjoubi ke Menara Kibar.

Perubahan pola pikir ini terutama harus dilakukan di kota-kota yang tidak terlalu besar di Pulau Jawa dan kota lainnya di luar Pulau Jawa. Mereka memerlukan perspektif tentang bagaimana sebuah usaha rintisan dibuat dan dikelola.

“Masyarakat di kota-kota lain yang perlu kita rangkul. Dengan meningkatkan kesadaran terhadap usaha rintisan, mereka dapat tertarik untuk ikut terlibat dalam dunia ini,” tuturnya.

LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA UNTUK KOMPAS–Salah satu bagian “co-working space” di Menara Kibar.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran adalah dengan memberikan pendidikan kepada warga tentang usaha rintisan dan ekosistem digital di Indonesia. Mereka juga harus diberikan contoh kisah-kisah sukses orang yang terjun di usaha rintisan.

“Tetapi orang-orang tersebut juga harus berasal dari daerah selain kota besar seperti Jakarta. Dengan adanya contoh kesuksesan orang yang merintis usahanya dari luar Jakarta, saya yakin orang-orang di daerah pola pikirnya akan berubah dan mereka akan memiliki keyakinan kalau usaha rintisannya akan sukses,” jelas Yansen.

LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA UNTUK KOMPAS–Menteri Urusan Digital Perancis, Mounir Mahjoubi.

Setelah perubahan pola pikir mengenai usaha rintisan berubah, diperlukan peran-peran dari instansi lain seperti pemerintah dan perusahaan untuk mendidik usaha-usaha rintisan baru. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pelajaran lebih lanjut soal pengelolaan sebuah usaha rintisan.

“Mereka harus mengetahui usaha rintisan terdiri dari berbagai macam elemen seperti pendanaan dan pemecahan masalah,” katanya.

Pentingnya keberadaan sistem pendidikan soal ekosistem digital juga dikatakan oleh Mounir. Menurutnya, semakin banyak orang yang memahami soal ekosistem digital dan juga usaha rintisan, maka orang-orang yang tertarik untuk merintis usaha juga akan semakin banyak.

Mounir juga mengatakan, semakin banyak usaha rintisan, ekosistem digital di sebuah negara akan semakin optimal. Usaha-usaha ini dapat memberikan dampak positif kepada penduduk hingga perekonomian sebuah negara.

“Masalah pendidikan mengenai usaha rintisan dan ekosistem digital tidak menjadi masalah sebuah negara saja. Semua negara yang ingin membentuk ekosistem digital dengan baik menghadapi masalah ini,” ungkap Mounir. (LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA TELLING)–ADHI KUSUMAPUTRA

Sumber: Kompas, 17 September 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Haroun Tazieff: Sang Legenda Vulkanologi yang Mengubah Cara Kita Memahami Gunung Berapi
BJ Habibie dan Teori Retakan: Warisan Sains Indonesia yang Menggetarkan Dunia Dirgantara
Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:05 WIB

Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:07 WIB

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:47 WIB

Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan

Berita Terbaru

Artikel

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Jumat, 13 Jun 2025 - 08:07 WIB