Ekonomi Berbasis Teknologi Informasi Jadi Keniscayaan

- Editor

Kamis, 14 April 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laju perekonomian digital yang menjadi tulang punggung masyarakat informasi menjadi keniscayaan yang terus berkembang di wilayah Asia. Pertumbuhan usaha rintisan yang mengadopsi teknologi informasi menandai keniscayaan itu.

Hal tersebut tampak dalam penyelenggaraan konferensi Tech in Asia Singapore 2016 di Suntec City Convention Centre, Singapura, 12-13 April, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Ingki Rinaldi. Di ajang ini, jumlah peserta yang terdiri dari pelaku usaha rintisan (start up), investor, mahasiswa, pengembang, media, dan masyarakat umum meningkat signifikan pada tiga tahun terakhir.

Pada Tech in Asia Singapore 2014, jumlah peserta tercatat sebanyak 1.458 peserta. Jumlah peserta naik menjadi 2.135 peserta pada 2015 dan diperkirakan menjadi 4.100 peserta tahun ini. Sekitar 26 persen peserta adalah pelaku usaha rintisan, dengan 51 persen di antaranya berasal dari luar Singapura. Kemudian 7 persen investor, 19 persen mahasiswa atau pelajar, 8 persen pengembang, 2 persen media, dan 15 persen peserta umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, ajang Tech in Asia Jakarta 2015 diikuti 4.207 peserta, naik tajam jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang baru diikuti 2.202 peserta. Tech in Asia Tokyo 2014 menjaring 1.108 peserta, naik menjadi 1.364 peserta pada 2015.

Tech in Asia Singapore 2016 merupakan bagian dari konferensi teknologi yang tahun ini bakal dilangsungkan juga di tiga negara lain. Konferensi di Bangalore, India, dilakukan 6-7 Juli, lalu dilanjutkan di Tokyo, Jepang, pada 6-7 September. Adapun Tech in Asia Jakarta 2016 akan digelar 16-17 November mendatang.

Andrew Wang, Chief Operating Officer Tech in Asia, Rabu (13/4), menjelaskan, peluang untuk berbagi pemikiran dan menjalin hubungan antara usaha rintisan dan investor menjadi tujuan penyelenggaraan kegiatan ini. Ajang itu membangun koneksi pada komunitas teknologi di Asia dalam sebuah ekosistem industri perekonomian digital.

Sejumlah investor besar, sebagian berasal dari industri finansial raksasa, turut berpartisipasi mencari usaha rintisan yang berpotensi sebagai tujuan investasi dalam ajang Tech in Asia Singapore 2016. Tidak ketinggalan pula venture builder asal Indonesia, PT Adamobile Solutions Networks. Perusahaan yang fokus membangun model bisnis media sosial, perdagangan elektronik, dan teknologi finansial ini mencari sejumlah usaha rintisan untuk dikembangkan.

Venture builder mengembangkan usaha rintisan dengan mendesain model bisnis serta meningkatkan nilai pasar berdasarkan kebutuhan unik pasar. Pendiri dan CEO Adamobile Adam Suherman menyebutkan, pihaknya berencana meluncurkan satu usaha rintisan setiap bulan sebagai bagian dari rencana itu.

Saat ini Adamobile yang didirikan Juni 2015 telah mengembangkan sejumlah usaha rintisan, seperti OnAirNow, Alakart, dan Ahlinya.com. Di sisi lain, sejumlah usaha rintisan asal Indonesia juga berupaya menggaet investor di ajang Tech in Asia Singapore 2016 tersebut.
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 April 2016, di halaman 19 dengan judul “Ekonomi Berbasis Teknologi Informasi Jadi Keniscayaan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB