Peringatan Harkitnas; Dirikan Sekolah Tinggi Filsafat Gus Dur

- Editor

Sabtu, 21 Mei 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam rangka memperingati satu abad Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2011, sejumlah cendekiawan mengadakan pertemuan untuk menggagas berdirinya Sekolah Tinggi Filsafat Gus Dur.

Pertemuan yang digagas oleh pendiri Gus Dur School of Philosophy, Edward Soeryadjaya, akan dilakukan di Jalan Teluk Betung 37, Jakarta Pusat dan akan dihadiri 100 cendekiawan nasional.

Menurut Edward Soeryadjaya, sekolah ini diharapkan bisa membangun Paradigma Filsafat dan Kebudayaan. “Demi untuk meluruskan kembali roadmap kehidupan berbangsa, seperti yang dicita-citakan pendiri Republik ini,” ujar Edward dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut Edward mengatakan peluncuran Gus Dur School of Philosophy ini merupakan kegiatan untuk mengundang partisipasi pemikiran dan peran serta setiap eksponen bangsa yang terpanggil untuk meluruskan kembali roadmap kehidupan berbangsa.

Sementara, menurut Prof Achmad Mubarok, sekolah Filsafat ini didirikan dengan maksud untuk menjadi basis pengembangan kajian pemikiran, filsafat, dan kebudayaan yang berwawasan global tetapi tetap memiliki akar yang kuat pada tradisi ke-Indonesiaan.

“Suatu masa, kita pernah merasa bangga menjadi orang Indonesia yang ramah, santun, dan religius. Kita juga bangga dengan keragaman budaya yang kita miliki. Tetapi ketika reformasi bergolak kita tersadar bahwa kita bukanlah bangsa yang ramah, santun dan religius” ujar Mubarok.

Sekolah Filsafat yang digagas Prof Achmad Mubarok dan Edward Soeryadjaya itu direncanakan akan hadir pula sejumlah tokoh seperti Komarudin Hidayat, M Sobari, J Kristiadi, dan Romo Franz Magnis Suseno.(dtc-80)

Sumber: Suara Merdeka, 21 Mei 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB