Franz Magnis Dapat Penghargaan Filsafat

- Editor

Senin, 23 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cendekiawan Franz Magnis-Suseno (81) menerima Philosophy Award sebagai Filsuf Terkemuka Indonesia 2017 dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Franz Magnis dinilai sebagai sosok yang berperan besar dalam pengenalan dan perkembangan studi filsafat di Indonesia.

“Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas dedikasi, kontribusi, dan pengaruh positif Romo Magnis terhadap pengenalan dan perkembangan studi filsafat,” kata Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Arqom Kuswanjono melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas, Minggu (22/10).

Franz Magnis-Suseno dilahirkan pada 26 Mei 1936 dan saat ini bekerja sebagai dosen di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara. Franz Magnis, yang juga merupakan rohaniwan Katolik, telah melahirkan banyak buku, antara lain Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa, Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, dan Menalar Tuhan, Wayang dan Panggilan Manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Philosophy Award merupakan penghargaan yang baru pertama kali diberikan tahun ini dalam rangka Lustrum X dan Dies Natalis Ke-50 Fakultas Filsafat UGM. Penghargaan tersebut diberikan di Yogyakarta pada Sabtu (21/10). Karena Franz Magnis tengah dirawat di rumah sakit di Jakarta, penerimaan penghargaan diwakilkan kepada Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, Simon Petrus Lili Tjahjadi.

KRN–Franz Magnis Suseno

Arqom menuturkan, pemberian Philosophy Award telah didahului dengan proses verifikasi empiris terhadap karya-karya Franz Magnis di bidang filsafat. Pengaruh Franz Magnis dalam perkembangan keilmuan filsafat di Indonesia juga turut dipertimbangkan. Atas berbagai pertimbangan, Fakultas Filsafat UGM menilai Franz Magnis sangat layak menerima penghargaan itu.

Pengakuan
Melalui Philosophy Award, Arqom mengajak para akademisi dan masyarakat untuk memberikan pengakuan kepada individu-individu di Indonesia yang layak disebut sebagai filsuf. “Selama ini yang disebut filsuf itu hanya orang-orang dari luar. Padahal, di Indonesia juga ada pemikir-pemikir yang layak disebut sebagai seorang filsuf,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UGM Panut Mulyono menyatakan, universitas tersebut akan terus mengembangkan studi dan kajian filsafat, khususnya yang berkait dengan keindonesiaan. Hal ini dilakukan agar ilmu filsafat di Indonesia bisa mendapat apresiasi yang tinggi, baik di dunia akademik maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“UGM ingin terus mengembangkan filsafat agar di Indonesia lahir filsuf-filsuf yang hebat secara keilmuan dan bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik,” ujar Panut. (HRS)

SUmber: Kompas, 23 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB