Perguruan Tinggi yang Potensial Diprioritaskan

- Editor

Selasa, 20 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di tengah kebijakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memoratorium pendirian perguruan tinggi dan mendorong merger perguruan tinggi swasta kecil, pemberian ijin pendirian perguruan tinggi yang dinilai potensial untuk mendukung kemajuan bangsa tetap diberikan. Perguruan tinggi yang fokus untuk menyiapkan tenaga kerja profesional dan melahirkan wirausaha diberi prioritas untuk beroperasi dan menjangkau mahasiswa.

“Perguruan tinggi (PT) yang ada saat ini cenderung bersifat akademik. Karena itu, untuk PT yang murni akademik, terutama bidang sosial kami moratorium. Tetapi untuk PT yang mengutamakan menghasilkan tenaga profesional dan wirausaha, kami dukung” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam acara penyerahan surat keputusan pendirian Sekolah Tinggi Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Jakarta, Senin (19/3).

Hadir dalam penyerahan SK, Pendiri SPI Julianto Eka Putra, Ketua Sekolah Tinggi Kewiarusahaan SPI Agung Pramono, Ketua Yayasan SPI Sendy Fransiscus Tantono, serta Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kemristek dan Dikti, Patdono Suwignjo. Sekolah Tinggi Kewirausahaan SPI berlokasi di Batu, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nasir mengatakan tumbuhnya wirausaha baru dari lulusan PT sangat dibutuhkan. Dengan upaya mengurangi PT yang tidak sesuai standar lewat merger PTS dan moratorium PT akademik, tetap dibutuhkan PT baru. Pemberian ijin PT dan program studi baru, utamanya di bidang sains, teknik, teknologi, dan matematika, serta kewirausahaan.

“Kami menyambut baik untuk pendirian PT baru seperti Sekolah Tinggi Kewirausahaan SPI yang fokus melahirkan wirausaha. Jumlah wirausaha Indonesia baru berkisar 3 persen, Malaysia sudah 5 persen, dan Singapura 7 persen. Pendidikannya harus kuat dalam praktik sehingga ketika lulus memang semua bisa jadi wirausaha. Dalam revitaliasi pendidikan politeknik, kami siapkan lulusan vokasi yang siap kerja sebagai tenaga profesional dan juga mampu berwirausaha dengan modal komeptensi yang dimiliki,” kata Nasir.

Julianto mengatakan pendirian Sekolah Tinggi kewirausahaan SPI dibutuhkan untuk mengakomodasi siswa SMA SPI yang memang kuat didik menjadi wirausaha. Siswa SMA SPI merupakan anak-anak dari keluarga tidak ammpu dan yatim piatu yang mendapatkan pendidikan secara gratis. Di lingkungan sekolah ada laboratorium kewirausahaan dan life skills, mulai dari bidnag teknik, pertanian, peternakan, dan bidang lainnya.

“Kami kembangkan nanti di Sekolah Tinggi Kewirausahaan SPI pembelajaran sebanyak 70 persen praktik. Lewat pendidikan kami harapkan anak dari keluarga tidak mampu ini menjadi harapan perubahan dalam kehidupan keluarga mereka agar dapat keluar dari kemiskinan,” kata Julianto.

Beri kemudahan
Terkait merger PTS, Nasir mengatakan pemerintah akan memberikan kemudahan dan pendampingan. Lewat merger sejumlah PTS, diharapkan muncul PTS baru yang lebih kuat sehingga fokus pada kualitas.
“Ada keluhan jika merger banyak kendala. Saya sudah instruksikan agar proses merger diberi kemudahan supaya semakin banyak PTS yang tertarik,” kata Nasir.

Patdono mengatakan ada 50 usulan merger. Sebanyak 15 usulan merger sudah disetujui. “Untuk PTS yang merger tanpa penambahan prodi, yang dalam satu yayasan, umumnya bisa segera disetujui,” jelas Patdono.

Menurut Patdono, daya tarik merger PTS ini antara lain jika akreditasi berbeda, yang diakui akreditasi yang lebih bagus. Merger dapat dilakukan PTS di lokasi yang berbeda daerah sehingga disebut PT di luar kampus utama.

“Yang masih dalam proses, biasanya karena ada perubahan yayasan menjadi yayasan baru yang perlu proses hingga pengesahan kementerian Hukum dan HAM. Ada pula yang mau berubah jadi universitas, namun jumlah prodi yang harus dipenuhi masih banyak. Syarat untuk satu universitas minimal 10 prodi,” kata Patdono.

Disinggung soal perguruan tinggi asing, Patdono mengatakan, sesuai permintaan presiden, diharapkan tahun ini sudah ada minimal satu PTA asing yang beroperasi di Indoensia.

“Yang diutamakan dari Australia dulu karena ada Indonesia-Australia Comprehensive Economic Patnership Agreement yang ditandatangani pada 16 Maret lalu. Jika dari Australia bisa jalan, diharapkan bisa menginspirasi negara lain untuk membuat perjanjian serupa,” papar Patdono.–ESTER LINCE NAPITUPULU

Sumber: Kompas, 20 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB