Peraga Iptek; Sulawesi Utara Miliki Alat “SOS”

- Editor

Senin, 21 September 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Sulawesi Utara membeli alat peraga sains atmosfer Science On a Sphere (SOS) dari Badan Atmosfer dan Kelautan Nasional Amerika Serikat (NOAA). Alat itu dipasang di sebuah ruangan kantor Gubernur Sulut, berupa perangkat komputer dan proyektor video yang menampilkan data bergerak pada layar khusus berbentuk bola berdiameter sekitar 2 meter.

Alat seharga Rp 3,2 miliar itu menampilkan data terkini, di antaranya kondisi cuaca global, pergerakan topan, pasang surut air laut, temperatur laut dan atmosfer, serta potensi tsunami. Pesan dari informasi keplanetan dalam SOS itu adalah bahwa lingkungan merupakan sebuah sistem proses yang kompleks.

“Sudah lama pemerintah provinsi berniat membeli mengingat Sulawesi Utara rentan bencana alam,” kata Kepala Bappeda Sulut Roy Roring di Manado, Rabu (16/9). Pembelian alat itu dilakukan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang saat kunjungan ke Colorado, AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di dunia, alat buatan NOAA itu dipasang di 102 negara. Di Asia Tenggara ada di Singapura, Filipina, dan Indonesia. NOAA menggunakan SOS sebagai instrumen meningkatkan pendidikan informal pusat ilmu pengetahuan, perguruan tinggi, dan museum di AS.

Gubernur-Sulut-SHS-teken-MoU-dengan-NOAAKepala Biro Sumber Daya Alam Pemerintah Provinsi Sulut, Frangky Manumpil mengatakan, SOS dapat mengakses 500 data akhir yang ditampilkan pada layar monitor dari satelit NOAA. SOS juga dapat mengukur kategori tanah, tutupan tanah, topografi, alur gunung api, gas magnetik bumi, gravitasi, dan konsentrasi karbon dioksida.

Dari laman resmi NOAA disampaikan, setiap tahun SOS ditonton 30 juta orang, mulai siswa SD hingga peneliti. Setiap sesi, pengunjung menyaksikannya pada sebuah ruang dengan pemandu khusus. SOS memang dikembangkan sebagai suatu alat pendidikan yang membantu mengilustrasikan ilmu pengetahuan dalam sistem bumi.

Pemerintah Provinsi Sulut berharap, selain untuk keperluan penelitian, SOS turut memperkuat program mitigasi bencana dan referensi data menyusun rencana pembangunan daerah di semua wilayah. (ZAL)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 September 2015, di halaman 14 dengan judul “Sulawesi Utara Miliki Alat “SOS””.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB