Inti dari semuanya adalah semua penyakit infeksi sangat mudah menular terutama pada orang-orang dengan imunitas rendah yang bisa disebabkan oleh rasa kepanikan yang berlebihan.
KOMPAS/PRIYOMBODO–Petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Tebet memberikan edukasi cara membersihkan tangan dengan hand sanitizer kepada warga di kegiatan hari bebas kendaraan bermotor di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020).
Penularan Covid-19 sudah memprihatinkan karena penyebarannya tidak lagi terjadi pada episentrum Covid -19 di daerah Wuhan, tetapi sudah lintas negara dan benua. Penyebaran Covid-19 di beberapa negara bersifat masif, seperti Korea Selatan dan Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasus Covid-19 telah meningkat di sejumlah negara di luar China. Menurut data WHO (2 Maret 2020), di China kasus positif sebanyak 80.174 dan kasus kematian 2.915. Namun, kasus terkonfirmasi positif di China sudah menurun. Pada 2 Maret sebanyak 206, kasus dicurigai (suspect) 141, dan meninggal 42.
Secara keseluruhan, untuk kasus di luar China terkonfirmasi positif sudah 8.774 dan kasus kematian 128.
Untuk peningkatan per hari pada 2 Maret, kasus yang terkonfirmasi positif sudah 1.598 dengan kasus kematian 24. Melihat tren tersebut, bisa dikatakan terjadi peningkatan penyebaran di luar China. Sebaliknya di China sudah fase penurunan kasus. Upaya China menekan kasus positif korona tampaknya berhasil.
Melihat peningkatan penyebaran kasus Covid-19 di luar China, seperti Korea Selatan, Iran, dan Italia, tampaknya perlu upaya isolasi di negara-negara tersebut agar tidak menyebar luas.
Dari temuan kasus pertama sampai akhirnya menyebar dikonfirmasi adanya ”imported virus SARS-CoV-2” dari China ke negara-negara terjangkit.
Karakteristik virus SARS-CoV-2 sampai sekarang belum diketahui pasti, bisa menular dari manusia ke manusia dan pada beberapa kasus tanpa riwayat perjalanan ke luar negeri.
KOMPAS/RIZA FATHONI–Petugas membersihkan interior kabin gerbong kereta ringan LRT Jakarta di Depo LRT Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Jumat (6/3/2020). PT LRT melakukan pembersihan secara lebih mendetail dengan menggunakan disinfektan secara rutin setiap hari di setiap kereta dan stasiun ataupun pada area publik lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah merebaknya virus korona (Covid-19) di area publik di lingkungan fasilitas LRT.
Ini yang terjadi di negara-negara terjangkit dengan kasus terbanyak setelah China, yaitu Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Italia. Pada awalnya penyebaran Covid-19 di negara-negara tersebut berasal dari orang-orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri, baik dari China ke luar maupun dari luar masuk ke China. Orang-orang tersebut adalah superspreader, bisa menularkan virus SARS-CoV-2 ke komunitasnya.
Besarnya kemungkinan penyebaran superspreader ke komunitas tidak bisa ditentukan, kemungkinan terkait dengan seberapa besar kontak yang terjadi dengan superspreader dan banyaknya kelompok berisiko di sekitar superspreader. Misalnya, orang dengan usia lanjut dan orang dengan penyakit penyerta atau kronis, atau komunitas padat populasi.
Karakteristik virus yang bisa diidentifikasi sampai saat ini adalah SARS-CoV-2 memiliki sifat menular lebih tinggi, tetapi tingkat mematikannya lebih rendah dibandingkan tipe virus korona lain, seperti SARS-CoV 2002 dan MERS.
Mayoritas kasus Covid-19 menyerang saluran pernapasan atas sehingga sebagian besar orang yang sakit karena Covid-19 dapat pulih. Waktu pemulihan bervariasi, tergantung dari kondisi seseorang tersebut ketika terinfeksi Covid-19.
Kelompok rentan
Pada kelompok tertentu, Covid-19 berisiko tinggi untuk keparahan kondisi, seperti orang dengan usia lanjut (di atas 60 tahun). Menurut data kasus kematian China, 80 persen berasal dari mereka yang berusia di atas 60 tahun ataupun orang dengan penyakit kronis.
Menyikapi berita kemunculan dari kasus positif Covid-19 di Indonesia (Senin, 2 Maret 2020), seharusnya tidak ditanggapi dengan kepanikan. Sebelumnya Indonesia diragukan dunia atas ketidakmampuan mendeteksi Covid-19 yang mungkin sudah menyebar. Namun, Indonesia telah mempersiapkan fasilitas penanganan kasus terduga Covid-19, termasuk menunjuk rumah sakit dengan fasilitas ruang isolasi.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah bagaimana meningkatkan upaya pencegahan penularan Covid-19 mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan sekitar. Kemudian juga edukasi kepada masyarakat tentang Covid-19. Adanya kasus positif memerlukan dukungan semua pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga aksi masyarakat untuk mencegah penyebaran.
KOMPAS/NINA SUSILO–Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan protokol-protokol berkaitan penanganan Covid-19, penyakit akibat virus korona baru (SARS-COV-2), di Bina Graha, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Masyarakat perlu edukasi untuk mengenali gejala-gejala yang dicurigai Covid-19 sehingga tidak menjadi asumsi liar. Hal ini penting agar masyarakat bisa membedakan gejala flu atau batuk dari Covid-19 atau bukan Covid-19.
Contohnya adalah gejala-gejala flu atau batuk yang diikuti gejala lain, seperti sakit tenggorokan sampai sesak napas, juga dapat ditelusuri riwayat kemungkinan terinfeksi, seperti baru dari China atau negara-negara terjangkit, atau kontak langsung dengan orang yang dicurigai atau positif Covid-19.
Kita sebagai akademisi bisa memberikan informasi kepada masyarakat akan upaya-upaya pencegahan daripada hanya menyebarkan informasi yang membuat panik masyarakat.
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat sebetulnya sangat sederhana. Namun, perlu diingat bahwa upaya tersebut harus dilakukan dengan cara yang benar agar pencegahan maksimal.
Pencegahan penularan
Upaya pencegahan tersebut adalah membiasakan diri mencuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan air mengalir, menggunakan sabun, menjangkau sela-sela jari dan dilakukan minimal 20 detik.
Selanjutnya adalah mengetahui dan mengaplikasikan etika batuk dan bersin secara benar dan memakai masker secara benar, sesuai petunjuk penggunaan. Masker yang tidak digunakan secara benar menjadi tidak bermanfaat.
KOMPAS/PRIYOMBODO–Banner yang berisi kode cepat berisi materi terkait Covid-19 yang dapat diunduh warga saat edukasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di kegiatan hari bebas kendaraan bermotor di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020). Pemantauan dilakukan pada lokasi-lokasi keluar masuknya orang dari dan ke luar negeri seperti bandara atau pelabuhan, juga memaksimalkan alat thermal detector yang digunakan untuk menapis orang-orang yang keluar masuk negara untuk meminimalkan penyebaran.
Apabila tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya warga menghindari tempat-tempat keramaian, baik indoor maupun outdoor, untuk meminimalkan penyebaran infeksi Covid-19.
Selain itu, tidak menyentuh wajah terutama di bagian zona T, yaitu mata, hidung, dan mulut, karena Covid-19 dapat menular melalui cairan mukosa yang ada pada daerah zona T tersebut.
Agar tidak mudah terserang virus, perlu meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, banyak minum air, istirahat, dan berolahraga yang cukup.
Inti dari semuanya adalah semua penyakit infeksi sangat mudah menular terutama pada orang-orang dengan imunitas rendah yang bisa disebabkan oleh rasa kepanikan yang berlebihan. Kita tahu bahwa Covid-19 tingkat kesembuhannya sangat tinggi dibandingkan dengan tipe virus korona lain seperti SARS dan MERS hampir 80 persen yang bergantung pada imunitas tubuh.
Kita semua berharap kasus positif yang ditemukan di Indonesia menjadi kasus awal dan terakhir, yang tidak menyebabkan penyebaran lebih masif. Kalau terjadi, hal ini membutuhkan bantuan banyak pihak untuk menahan penyebaran Covid-19 lebih luas dengan pelbagai upaya pencegahan yang tepat, tidak malah menyebarkan berita-berita hoaks ataupun memunculkan rasa kepanikan yang berlebihan.
Kita berharap, Indonesia dan dunia bebas dari Covid-19.
(Laura Navika Yamani, Dosen Epidemiologi Molekular Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga)
Sumber: Kompas, 10 Maret 2020