Gelar Sarjana

- Editor

Rabu, 23 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SECARA tradisional, kita mengenal beberapa jenis gelar kesarjanaan yang berasal dari zaman Belanda. Gelar yang masih tertinggal sampai sekarang adalah Dr, Ir, Drs, dan Dra. Gelar seperti Arts dan Mr telah lama tidak kita gunakan lagi. Di samping itu, kita mengenal juga gelar baru yang berasal dari Amerika Serikat seperti BA, BSc, MA, MSc, LLB, LLM, BBA, MBA, PhD, EdD, MD, dari Jerman seperti Dipl Ing, Dipl Chem, Dipl Kfm, dari Perancis seperti DEA, dan banyak macam lagi.

Di sini, kita memperhatikan gelar kesarjanaan yang berasal dari zaman Belanda. Kecuali gelar Dr, kini secara resmi, gelar lainnya telah diubah. Di dalam peraturan ditetapkan bahwa gelar itu adaiah Sarjana dan Magister, masing-masing, disingkat sebagai S. dan M. Di belakang kedua singkatan itu ditulis jenis ilmu yang ditekuni oleh penyandang gelar. Sekalipun demikian, sampai sekarang belum ada singkatan resmi untuk jenis ilmu itu.

Ada lebih dari satu kemungkinan untuk menyingkat jenis ilmu di belakang gelar sarjana atau magister itu. Kemungkinan pertama adalah menyingkat semua jenis ilmu sehingga akan ada banyak sekali singkatan kesarjanaan. Kemungkinan kedua adalah menyingkat jenis ilmu dalam kategori besar. Dalam hal ini, secara besar, kita dapat mengkategori jenis ilmu ke dalam dua atau tiga kelompok saja sehingga, bersama itu, kita hanya mengenal dua atau tiga macam gelar kesarjanaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sini, kita menyajikan kemungkinan ketiga. Pada kemungkinan ketiga ini, semua jenis ilmu dikelompokkan ke dalarn sepuluh jenis bidang studi. Setiap bidang studi memiliki singkatan getar kesarjanaannya sendiri sehingga, dengan demikian, kita mengenal sepuluh macam singkatan gelar kesarjanaan saja. Kesepuluh bidang studi itu adalah sebagai berikut:
1. Bidang studi ke-1, Agama dan Budaya, memiliki gelar Sarjana Budaya, disingkat sebagai SB. Bidang ini mencakup agama, filsafat, sastra, bahasa, sejarah, antropologi, seni, dan semacam itu.
2. Bidang studi ke-2, Prilaku (Psikologi dan Pendidikan), memiliki gelar Sarjana Prilaku (atau Sarjana Psikologi atau Pendidikan), disingkat sebagai SP. Bidang ini mencakup psikologi klinik, psikologi sosial, pendidikan umum, pendidikan anak, pendidikan luar biasa, pendidikan guru, pendidikan masyarakat, dan semacam itu.
3. Bidang studi ke-3, Kesehatan, memiliki gelar Sarjana Kesehatan, disingkat sebagai SK. Bidang ini mencakup kedokteran umum, kedokteran gigi, kedokteran hewan, farmasi, keperawatan, gizi, dan semacam itu.
4. Bidang studi ke-4, Pertanian, memiliki gelar Sarjana Pertanian, disingkat sebagai SN. Bidang ini mencakup pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, dan semacam itu.
5. Bidang studi ke-5, Matematika, memiliki gelar Sarjana Matematika, disingkat sebagai SM. Bidang ini mencakup matematika, statistika, informatika, ilmu komputer, aktuaria, dan semacam itu.
6. Bidang studi ke-6, Ilmu Alam, memiliki gelar Sarjana Alam, disingkat sebagai SA. Bidang ini mencakup astronomi, biologi, fisika, kimia, geologi, geodesi, na-vigasi, oseanografi, metrologi, meteorologi, dan semacam itu.
7. Bidang studi ke-7, Ilmu Teknik, memiliki gelar Sarjana Teknik, di-singkat sebagai ST. Bidang ini mencakup teknologi industri, teknologi perencanaan dan sipil, teknologi mineral, teknologi tekstil, teknologi grafika, dan semacam itu.
8. Bidang studi ke-8, Ekonomi dan Manajemen, memiliki gelar Sarjana Ekonomi, disingkat sebagai SE. Bidang ini mencakup ekonomi perusahaan, akuntansi, manajemen, bisnis, surveyor, perpustakaan, dan semacam itu.
9. Bidang studi ke-9, Hukum, memiliki gelar Sarjana Hukum, disingkat sebagai SH. Bidang studi ini mencakup hukum tatanegara, hukum pidana, hukum perdata, hukum perjanjian, hukum dagang, hukum intemasional, dan semacam itu.
10.Bidang studi ke-10, Sosial Politik, memiliki gelar Sarjana Sospol, disingkat sebagai SS. Bidang ini mencakup ilmu sosial, politik, jurnalistik, pertahanan, keamanan, dan semacam itu.

Kalau gagasan ini dapat diterima, maka kita memiliki sepuluh jenis singkatan gelar kesarjanaan berupa SB, SP, SK, SN, SM, SA, ST, SE, SH, dan SS. Selain itu, kita masih mengenal sejumlah sebutan profesional seperti dokter, notaris, apoteker, insinyur, akuntan, dan semacam itu yang tidak kita bahas di sini.

Oleh: Dali S. Naga

Sumber: Majalah AKU TAHU/ SEPTEMBER 1992 55

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif
Berita ini 628 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB