Pembangunan Pusat Pertumbuhan di Wilayah Terdepan

- Editor

Jumat, 13 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman akan melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dalam pembangunan ekonomi kawasan pertumbuhan berbasis kemaritiman. Hal itu untuk mencapai target 40 persen kontribusi industri lokal dalam proyek pembangunan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Rabu (11/3), di sela Lokakarya Nasional “Maritim, Power, dan Mineral Processing”, di Jakarta, menyatakan salah satu wilayah terdepan yang akan dikembangkan jadi pusat pertumbuhan ekonomi adalah Pulau Sabang. Pulau itu sejak tahun 2000 telah jadi kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Untuk pengembangan Sabang selama 10 tahun, dana yang dikucurkan Rp 2,8 triliun. Daerah itu dikembangkan untuk tujuan wisata.

Beberapa wilayah jadi pelabuhan bebas, antara lain Sorong, Papua Barat; Kuala Tanjung, Sulut; dan Gresik, Jatim. Sorong akan jadi kawasan ekonomi khusus industri kayu dan perikanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Balai Besar Pengolahan Perikanan dan Bioteknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) Agus Heri Purnomo menjelaskan, di lima wilayah terdepan Indonesia akan dibangun kawasan pertumbuhan. Itu terkait program pembangunan 100 pusat ilmu pengetahuan dan teknologi (science and techno park/STP). Hal itu untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru dan menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui pendayagunaan sumber daya alam dan manusia.

f2Wilayah terdepan itu meliputi Siemelue, Aceh; Natuna, Kepulauan Riau; Sangihe, Sulawesi Utara; Saumlaki, Maluku Utara; dan Merauke, Papua. “Lima wilayah itu dibina Balitbang KP,” kata Tukul Rameyo Adi, Kepala Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menangani 20 STP. Pembangunan STP masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah hingga 2019, dengan dana mencapai Rp 30 miliar per STP.

“Untuk membangun kawasan industri, ketersediaan sumber daya listrik jadi keharusan,” kata Indroyono. Jadi BPPT dilibatkan dalam pengembangan teknologi pembangkit listrik. (YUN/JOG)
————————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 Maret 2015, di halaman 14 dengan judul “Pembangunan Pusat Pertumbuhan di Wilayah Terdepan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Melayang di Atas Janji: Kronik Teknologi Kereta Cepat Magnetik dan Pelajaran bagi Indonesia
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Berita ini 34 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 4 Juli 2025 - 17:25 WIB

Melayang di Atas Janji: Kronik Teknologi Kereta Cepat Magnetik dan Pelajaran bagi Indonesia

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB