Pakar Linguistik RM Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana Berpulang

- Editor

Selasa, 26 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Biasanya, orang mengenal pakar linguistik sekaligus sastrawan ini hanya dengan nama singkat Harimurti Kridalaksana. Sesungguhnya, nama lengkapnya adalah Raden Mas Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana.

Selama lebih dari 50 tahun dia setia berkutat dalam ilmu kebahasaan. Kini purna tugasnya setelah mengembuskan napas terakhirnya (11/7) pada umur 82 tahun.

Harimurti Kridalaksana adalah pensiunan guru besar Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di kalangan studi bahasa atau bagi para linguis, ia adalah legenda. Menulis puluhan buku, membuat namanya selalu menjadi rujukan penelitian ataupun skripsi mahasiswa bahasa.

Prof Harimurti lahir di Ungaran, Jawa Tengah pada 23 Desember 1939. Sejak tahun 1960-an, ia sudah fokus menyelami ilmu bahasa, bahkan sejak masih mahasiswa Fakultas Sastra UI. Kemudian menjadi dosen di almamaternya untuk mengajar linguistik.

Selain menjadi dosen di berbagai universitas terkemuka di dunia, sebagai pakar bahasa, Harimurti menulis ratusan makalah dan buku tentang ilmu bahasa.

Penelitiannya menarik dan penting bagi ilmu pengayaan kajian linguistik, khususnya di nusantara. Ia memiliki fokus linguistik yang luas, mencakup bidang semantik, leksikologi hingga semiotik.

Beberapa buku yang ditulis oleh Harimurti seperti “Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia”, “Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia”, serta “Pelangi Bahasa”. Namun satu bukunya yang paling terkenal yaitu “Kamus Linguistik” yang terbit pada tahun 1982.

Sastrawan Eka Budianta memiliki kenangan tersendiri dengan Prof Harimurti. Kata Eka, ketika di Yogya dia diajak Prof Harimurti untuk makan siang di sebuah restoran. Setelah makan, kata Eka mengulangi kata-kata Sang Profesor, “Sekarang izinkan Rektor Atma Jaya yang membayar.”

“Beliau waktu itu menjabat Rektor. Setelah itu saya menulis buku Untuk Tuhan dan Tanah Air dan mendapat satu ruang kerja. Rektor penggantinya Prof. FG Winarno. Pak Hari lucu tapi tetap elegan,” kenang Eka.

Selamat pulang, Raden Mas Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana. Requiescat in Pace.

Sumber: Tempusdei.id, Juli 2022

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif
Berita ini 31 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB