Orangutan Tapanuli Di Ambang Kepunahan

- Editor

Jumat, 4 Mei 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis), spesies yang baru ditemukan tahun lalu di kawasan Batang Toru, Sumatera Utara, saat ini diambang kepunahan. Ancaman terdekat berupa rencana pembangunan bendungan raksasa di habitat orangutan ini.

“Spesies kera besar ke-7 yang ditemukan ini sangat mungkin segera punah di depan mata kita,” kata Guru Besar Biologi Konservasi Universitas Indonesia Jatna Supriatna, dalam siaran pers, di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Supriatna merupakan anggota tim peneliti yang terlibat dengan penelitian tentang ancaman orangutan di Tapanuli yang baru diterbitkan di jurnal internasional Current Biology. Disebutkan, salah satu satwa paling langka di dunia tersebut saat ini berada diambang kepunahan, kecuali ada tindakan yang tepat segera dan segera untuk menyelamatkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saat ini, hanya ada sekitar 800 kera besar yang masih bertahan hidup, dan mereka berada di bawah tekanan dari proyek-proyek raksasa, deforestasi, pembangunan jalan, dan perburuan”, kata Sean Sloan, peneliti dari James Cook University, Australia yang menjadi penulis utama artikel ilmiah ini.

?Menurut Sloan, habitat orangutan tapanuli ini yang tersisa sangatlah kecil, bahkan lebih kecil dari sepersepuluh luas kota Sidney di Australia. Dalam paper ini, para peneliti menyebutkan bahwa ancaman yang akan segera terjadi adalah rencana proyek mega-dam Batang Toru senilai 1,6 trilliun dollar AS, yang akan dibangun perusahaan Cina, Sinohydro dan didanai Bank of China.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO–Kategori Spesies Baru Orangutan Sumatera – (dari kiri ke kanan) Peneliti genetika spesies orangutan dari Institut Pertanian Bogor Puji Rianti, Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno, peneliti reproduksi, populasi dan konservasi spesies orang utan Universitas Nasional Suci Utami Atmoko menjadi narasumber saat rilis penemuan kategori spesies baru orangutan sumatera di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017). Sejumlah tim peneliti yang bergerak di bidang genomik-genetika konservasi, morfologi, ekologi, serta perilaku primata menyimpulkan bahwa populasi orangutan Sumatera yang terletak di habitat terisolir Ekosistem Batang Toru, Tapanuli, Sumatera Utara, sebagai spesies baru dari kelompok genus orangutan. Kategori jenis orangutan baru tersebut diberi nama ilmiah dengan Pongo tapanuliensis. Kompas/Wawan H Prabowo

?“Jika rencana pembangunan dam tersebut dilanjutkan, bagian penting dari habitat Orangutan Tapanuli akan ditenggelamkan, sedangkan habitatnya yang tersisa akan terfragmentasi jalan raya dan saluran listrik yang baru,” kata Jatna.

Ketua tim peneliti dari James Cook University, William Laurance mengatakan, baik Indonesia maupun China berkomitmen akan melakukan pembangunan berkelanjutan. Namun, proyek pembangunan dam raksasa yang akan menggusur habitat orangutan ini bertentangan dengan komitmen tersebut.

“Tanpa tindakan segera, hal ini dapat menjadi kiamat ekologis untuk salah satu kerabat terdekat kita,” kata Laurence. “Dalam 40 tahun meneliti, saya rasa belum pernah mengalami hal sedramatis ini.”

?Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),?sekitar 85 persen dari Ekosistem Batang Toru yang mencapai areal 141.749 hektar berstatus hutan lindung atau cagar alam. Namun, areal hutan dengan populasi orangutan tapanuli tertinggi hanya berstatus areal penggunaan lain (APL) sehingga tidak mendapat perlindungan pemerintah.

Baru Ditemukan?
?Keberadaan orangutan di Ekosistem Batang Toru, yang meliputi hutan dataran tinggi yang tersebar di tiga kabupaten Tapanuli, Sumatera Utara, sebenarnya diketahui sejak akhir 1990-an. Orangutan ini awalnya hanya dianggap sebagai bagian dari spesies orangutan sumatera yang kelompok besarnya ada di bagian utara Danau Toba, meliputi kawasan Langkat di Sumatera Utara dan Aceh.

?Namun demikian, kepastian bahwa orangutan Tapanuli merupakan spesies yang berbeda dengan dua orangutan lain, yaitu orangutan sumatera (Pongo abelii) dan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus), baru diakui pada 2017 setelah publikasi ilmiah Alexander Nater dari Universitas Zurich dan tim di jurnal Current Biology.

Secara fisik, orangutan dari Batang Toru memiliki bulu lebih tebal dan keriting ketimbang dua orangutan lainnya. Tengkorak dan tulang rahangnya juga lebih halus. Perbedaan juga terlihat dari panggilan jarak jauh jantan dewasa. Perbedaan terutama dari genetiknya.–AHMAD ARIF

Sumber: Kompas, 4 Mei 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB

%d blogger menyukai ini: