Nofi Bayu Darmawan, Mendorong Anak Muda Melek Teknologi

- Editor

Selasa, 27 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nofi Bayu Darmawan
Sosok

Kompas/Megandika Wicaksono (DKA)
07-03-2018

Nofi Bayu Darmawan Sosok Kompas/Megandika Wicaksono (DKA) 07-03-2018

Berbekal pengalaman merintis bisnis “online” atau dalam jaringan (daring) sejak duduk di bangku kuliah di kota besar, Nofi Bayu Darmawan memutuskan pulang kampung di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Di desa itu, Bayu mengajak, melatih, dan memberdayakan anak muda agar melek teknologi serta memanfaatkannya untuk berbisnis daring

Desa Tunjungmuli berada di kawasan perbukitan dengan udara yang sejuk. Hamparan sawah subur di sepanjang jalan desa. Kendaraan bermotor dan angkutan pedesaan hanya sesekali melintas. Tenang dan hening, jauh dari bising dan ambisi kaum urban di kota-kota besar. Kendati berada jauh dari pusat kota Purbalingga, sekitar 27 kilometer arah timur laut, ada ratusan anak muda yang berkarya memanfaatkan teknologi, jaringan internet, serta kecanggihan aplikasi dalam perangkat telepon pintar dan laptop. Rumah-rumah sederhana disewa dan disulap menjadi kantor Kampung Marketer yang dilengkapi dengan menara penguat sinyal internet.

Puluhan anak muda dan ibu rumah tangga usia 17-30-an tahun bertugas sebagai customer service atau pelayan toko online mengoperasikan gawainya masing-masing. Latar belakang pendidikan mereka beragam ada yang lulusan SMP, SMA, dan SMK. Ada pula perantau dari ibu kota yang pulang ke desa dan bergabung dengan komunitas Kampung Marketer. Telepon pintar tidak hanya dipakai untuk swafoto dan pamer di media sosial, tetapi bisa dipakai untuk berbisnis.
Mereka duduk melingkari meja yang di atasnya terhampar colokan listrik untuk mengisi daya batrai gawai, buku catatan, serta botol air minum pelepas dahaga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nofi Bayu Darmawan
Sosok
Kompas/Megandika Wicaksono (DKA)
07-03-2018

KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO–Nofi Bayu Darmawan, anak muda yang merintis Kampung Marketer di Purbalingga.

Melalui aplikasi WhatsApp, mereka melayani dan menjawab banyak pertanyaan dari para calon pembeli. Mereka bekerja sejak pukul 08.00 hingga 16.30, diselingi istirahat satu jam di tengah hari. Rata-rata mereka bisa membawa pulang uang sebesar Rp 1 juta hingga Rp 4,5 juta per bulan, termasuk gaji dan bonus hasil penjualan.

Bayu mengatakan, customer service merupakan sumber daya manusia yang paling dibutuhkan oleh pebisnis daring profesional. “Kalau ditangani sendiri akan sibuk sepanjang 24 jam untuk melayani pertanyaan calon pembeli,” kata Bayu saat ditemui di rumahnya di Desa Tunjungmuli, Rabu (7/3).

Menurut Bayu, ada banyak kendala merekrut karyawan di kota besar, antara lain upah minimum besar, biaya untuk sewa kantor atau gedung yang mahal, serta loyalitas karyawan juga kurang. Bayu merintis toko daring dengan menjual produk seprai dan bed cover yang diambil dari pasar tekstil Cipadu, Ciledug Tangerang Selatan sejak 2012 semasa kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Pada semester awal, nilainya cukup baik, tetapi kemudian sempat turun akibat fokus menjalani bisnis daring. Saat itu dia pun sudah mengajak teman kosnya untuk menjadi costumer service toko daringnya.

KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO–Nofi Bayu Darmawan bersama ibu-ibu binaannya.

Selesai kuliah, Bayu pun bekerja menjalani ikatan dinas di salah satu kementerian. Jemu dengan rutinitas kota besar, akhirnya Bayu memutuskan keluar setelah bekerja selama 3,5 tahun. Dia pulang ke desa dan melanjutkan untuk fokus mengelola toko daringnya pada pertengahan 2017 dengan produk mainan anak serta produk perawatan kulit.

Kampung Marketer
Saat itu, Bayu merekrut 20 orang teman dan kenalannya untuk bersama-sama mengelola bisnis daring. Kemudian, Bayu memulai merintis kemitraan atau partnership dengan para pebisnis daring di seluruh Indonesia. Langkah itu untuk menyiapkan sumber daya manusia yang bertugas menjadi pelayan toko dan tim pengiklan dalam wadah atau komunitas Kampung Marketer.

Bayu melatih secara gratis para calon karyawan daring itu dengan materi transaksi daring serta pengetahuan dasar pada barang atau produk yang akan dijual. “Karyawan yang masuk kami seleksi, wawancara dan diprioritaskan adalah mereka yang tidak pemalu, komunikatif, tidak melankolis, kreatif, dan inovatif,” katanya.

Sampai saat ini, sudah ada 64 partner atau pebisnis daring dari seluruh kota besar di Indonesia yang bekerja sama dengan Kampung Marketer. Mitra inilah yang membayar gaji pokok dan bonus untuk para costumer service di Desa Tunjungmuli. Mereka juga menyediakan telepon pintar yang akan digunakan costumer service untuk melayani para calon pembeli.

Mitra juga membayar biaya operasional sekitar Rp 500.000 yang dipakai oleh tim Kampung Marketer antara lain untuk menyewa kantor dan membangun fasilitas internet di desa. “Sewa rumah di desa untuk dijadikan kantor selama setahun Rp 3 juta-Rp 3,5 juta,” kata Bayu.

Selain aktif berbagi dan berjejaring di media sosial, Bayu juga beberapa kali diundang mengisi workshop tentang pemasaran via internet di berbagai daerah. Di desa terutama di Kecamtan Karangmoncol, Bayu mencemati tren anak muda yang pergi merantau selepas SMA dan atau justru menganggur di desa. “Kami ingin mengentaskan sebanyak mungkin pengangguran di sekitar kampung ini terutama di Kecamatan Karangmoncol,” tuturnya.

Hingga saat ini, ada 6 kantor Kampung Marketer yang tersebar di Desa Tunjungmuli serta Desa Tamansari dengan 200 anak muda dan ibu rumah tangga yang bekerja di sana. Cukup mudah untuk menemukan lokasinya, di bagian depan kantor ini banyak terpakir sepeda motor para karyawan daring serta terpasang spanduk besar berwarna merah bertuliskan “Kampung Marketer”.

KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO–Nofi Bayu Darmawan

Selain 6 kantor itu, Bayu juga memiliki sebuah kantor yang dibangun di bagian bawah rumahnya yang terletak di Jalan Sawah Nomor 1, Desa Tunjungmuli. Di ruangan bawah ukuran 10 meter kali 6,5 meter dengan pemandangan sawah dan sungai itu biasa dipakai Bayu untuk melatih para calon karyawan. Ruangan berkapasitas 25 orang itu juga biasa dipakai oleh 5 orang tim programmer serta pengiklan serta dilengkapi oleh 8 unit perangkat komputer di sana.

Tidak hanya berbisnis daring, Bayu juga terdorong untuk berbagi ilmu dan pengetahuan kepada warga di desa. Seperti rangkaian kata-kata mutiara dan pertanyaan reflektif yang menghiasi ruang tamu rumahnya, Bayu terus menyemangati orang-orang desa untuk melampaui keadaan saat ini. Kata-kata mutiara itu antara lain: “Wong Ndeso, Rejeki Kutho”, “Action Gila-gilaan”, “Stop Nyiyir, Start Nyambut Gawe!” “Sudahkah bermanfaat bagi orang lain?”atau “Nyari duit ga harus ke kota”.

“Itu sebagai pengingat dan doa,” pungkas Bayu.

Nofi Bayu Darmawan
Lahir: Tamansari, Karangmoncol, Purbalingga 9 November 1991
Istri: Uswatun Na’imah (25)
Anak: Maryam dan Ukasyah
Pendidikan:
– MTs Muhammadiyah 05 Tamansari, Purbalingga
– SMA N 1 Bobotsari, Purbalingga
– STAN lulus 2012, D3 Akuntansi
Kegiatan: Pembina Kampung Marketer Purbalingga

MEGANDIKA WICAKSONO

Sumber: Kompas, 23 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
Pemuda Jombang ini Jelajahi Tiga Negara Berbeda untuk Menimba Ilmu
Mochammad Masrikhan, Lulusan Terbaik SMK Swasta di Jombang yang Kini Kuliah di Australia
Usai Lulus Kedokteran UI, Pemuda Jombang ini Pasang Target Selesai S2 di UCL dalam Setahun
Di Usia 25 Tahun, Wiwit Nurhidayah Menyandang 4 Gelar Akademik
Cerita Sasha Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Unair, Pernah Gagal 15 Kali Tes
Sosok Amadeo Yesa, Peraih Nilai UTBK 2023 Tertinggi se-Indonesia yang Masuk ITS
Profil Koesnadi Hardjasoemantri, Rektor UGM Semasa Ganjar Pranowo Masih Kuliah
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Kamis, 28 September 2023 - 15:05 WIB

Pemuda Jombang ini Jelajahi Tiga Negara Berbeda untuk Menimba Ilmu

Kamis, 28 September 2023 - 15:00 WIB

Mochammad Masrikhan, Lulusan Terbaik SMK Swasta di Jombang yang Kini Kuliah di Australia

Kamis, 28 September 2023 - 14:54 WIB

Usai Lulus Kedokteran UI, Pemuda Jombang ini Pasang Target Selesai S2 di UCL dalam Setahun

Minggu, 20 Agustus 2023 - 09:43 WIB

Di Usia 25 Tahun, Wiwit Nurhidayah Menyandang 4 Gelar Akademik

Minggu, 20 Agustus 2023 - 09:20 WIB

Cerita Sasha Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Unair, Pernah Gagal 15 Kali Tes

Minggu, 20 Agustus 2023 - 09:15 WIB

Sosok Amadeo Yesa, Peraih Nilai UTBK 2023 Tertinggi se-Indonesia yang Masuk ITS

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 07:42 WIB

Profil Koesnadi Hardjasoemantri, Rektor UGM Semasa Ganjar Pranowo Masih Kuliah

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB