desa teknologi; Dari KTP, TKI, hingga Ikan Air Tawar

- Editor

Senin, 13 Oktober 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Festival Nasional Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, 26-27 September 2014, membawa pesan datangnya era baru tata kelola desa terkini di Tanah Air. Desa-desa memiliki situs untuk menginformasikan potensi daerah, sekaligus sarana pemerintah melayani warganya, tak hanya soal pembuatan KTP.

Banyak potensi desa dan masyarakatnya yang belum diketahui publik karena jarak dan akses minim. ”Segala kendala itu teratasi dengan situs-situs desa,” kata Soepriyanto, pegiat Gerakan Desa Membangun, beberapa waktu lalu, di Desa Tanjungsari.

Soepriyanto dan anggota Gerakan Desa Membangun lainnya jadi penggerak Festival Nasional Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (Destika) tahun 2014 di desa itu. Tahun lalu, festival digelar perdana di Desa Melung, Banyumas, Jateng. Festival Destika tahun ini didukung penuh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih dari 50 relawan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Kabupaten Majalengka jadi panitia festival. Mereka blusukan ke desa-desa, mendampingi pengurus desa dan warga mengaktifkan situs desa serta rutin memperbarui isi.

Festival dua hari itu dihadiri perwakilan desa dari 15 provinsi, di antaranya Jakarta, Banten, Aceh, dan Sulawesi Tenggara. Desa Tanjungsari, sekitar 3 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Majalengka, dua hari itu jadi magnet warga. Halaman kantor desa jadi ruang pamer potensi desa, sedangkan lahan samping kantor desa didirikan tenda untuk diskusi.

”Ini baru mulanya. Selanjutnya, saya ingin membangun balai-balai latihan kerja supaya warga desa bisa belajar berbagai keterampilan. Saya ingin warga desa bekerja di sini saja, tak perlu jadi TKI,” kata Tasrip (45), Kepala Desa Tanjungsari.

Tasrip optimistis dengan situs desa. Warganya di luar negeri kini bisa mengakses www.tanjungsari.desamembangun.or.id untuk mengetahui kabar kampung halaman. Ia berharap warga yang pulang dari luar negeri bertahan di kampung.

”Saya membuat grup di Facebook yang isinya TKI asal Desa Tanjungsari supaya mereka bisa terus berkomunikasi dengan pengurus desa,” katanya.

Salah satu kendala adalah memperbarui isi situs desa. Banyak situs desa akhirnya mati karena pemeliharaan buruk.

”Situs salah satu desa di Indramayu yang jadi proyek pertama akhirnya tak bermanfaat. Proyek tak didukung kepala desa yang baru,” kata Ahmad Rofahan (28), pegiat Jingga Media Cirebon yang menggerakkan internet masuk desa di kawasan pantura Jawa Barat.

Di Majalengka, dari 330 desa, 80 desa di antaranya punya situs. Pemkab mengalokasikan Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per desa untuk pengembangan kesejahteraan melalui badan usaha milik desa dan TIK.

”Sejak 2010, kami membantu desa-desa fasilitas komputer untuk mengakses internet,” kata Bupati Majalengka Sutrisno.

Inisiatif memanfaatkan internet juga dijajaki Desa Lengkongkulon. Kades Lengkongkulon Wiharja (51) mengatakan, ia mengupayakan pembuatan KTP secara daring. Selama ini, situs www.lengkongkulon.desa.id hanya berisikan soal potensi dan kegiatan desa.

Melalui situs itu, warga tak hanya mengurus KTP, tetapi juga memantau budidaya ikan air tawar. (RINI KUSTIASIH)

Sumber: Kompas, 13 Oktober 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Haroun Tazieff: Sang Legenda Vulkanologi yang Mengubah Cara Kita Memahami Gunung Berapi
BJ Habibie dan Teori Retakan: Warisan Sains Indonesia yang Menggetarkan Dunia Dirgantara
Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:05 WIB

Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:07 WIB

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:47 WIB

Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan

Berita Terbaru

Artikel

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Jumat, 13 Jun 2025 - 08:07 WIB