Mochammad Masrikhan, Lulusan Terbaik SMK Swasta di Jombang yang Kini Kuliah di Australia

- Editor

Kamis, 28 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Niat Mochammad Masrikhan, pemuda asal Jombang untuk kuliah di luar negeri kini terlaksana.

Mochammad Masrikhan, menempuh pendidikan pada jurusan Master of Strategic Communication di The University of Queensland Australia setelah lulus dalam seleksi beasiswa LPDP.

”Saya memilih Australia sederhana saja sebetulnya, yang pertama dekat dengan Indonesia, dan yang kedua iklim hampir sama dengan Indonesia,” kata kata peraih nilai Ujian Nasional tertinggi di SMK PGRI 2 Jombang 2015 tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Warga Desa Mojokembang, Kecamatan Mojowarno tersebut mulai muncul motivasi untuk maju di bidang pendidikan sejak di bangku SMA.

Ia yang tak diterima di SMKN 3 Jombang karena nilai tak memenuhi standar tersebut kemudian mendaftar di SMK PGRI 2 Jombang.

Dokter South Tangerang : “Saya jamin persendian Anda akan seperti baru!”

Di situ, semangat belajarnya mulai terpacu. Ia bertekad untuk menjadi yang terbaik di sekolahnya. ”Alhamdulillah di akhir masa sekolah, saya memperoleh nilai ujian nasional tertinggi tingkat sekolah,” kata suami Reni Ria Yunita tersebut.

Setelah lulus sekolah, ia yang berasal dari keluarga yang kurang mampu nekat menempuh kuliah di Universitas Trunojoyo, Madura. Ia memperoleh beasiswa bidikmisi saat menginjak semester tiga.

”Saya sangat ingin kuliah, dan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, tapi orang tua tidak mampu untuk membiayai, saya nekat dan dapat beasiswa bidikmisi, meski baru dapat di semester 3,” kata putra pasangan Sutaji dan Choiriyah tersebut.

Menurutnya, pendidikan adalah salah satu cara untuk memperbaiki kehidupan. Semangat belajarnya terus berpacu. Ia aktif ikut lomba dan berhasil meraih sejumlah prestasi.

Di antaranya Juara 2 esai tingkat nasional di Universitas Jember 2017. Juara 2 esai tingkat nasional di Surabaya 2017, juara 3 call for paper tingkat Jatim di UNWAHA Jombang 2018, best 50 startup mahasiswa nasional 2018.

Ia juga tercatat peraih skripsi terbaik prodi Ilmu Komunikasi 2019, peraih beasiswa TTS (Teacher Training Skills) dari Kampung Inggris LC 2019 dan serta penerima beasiswa LPDP.

Saat ini ia juga menjadi pemateri kuliah di beberapa kampus, yaitu UTM Madura dan Universitas Negeri Surabaya sejak tahun 2017 sampai sekarang.

Michammad Masrikhan saat berfoto di depan kampusnya The University of Queensland, Australia (Wenny Rosalina/Radar Jombang)

Menempuh pendidikan S1, ia juga berangan-angan untuk menempuh S2 di luar negeri. Yang pertama ia lakukan adalah belajar Bahasa Inggris secara intens di Kampung Inggris Pare yang dimulai 10 Februari 2019.

”Sebetulnya, untuk belajar Bahasa Inggis sudah saya lakukan sejak SMK, dengan belajar di salah satu lembaga bahasa di Jombang,” kata pria yang gemar membaca dan berenang tersebut.

Semangat belajarnya sejak dulu begitu menggebu. Ia berangkat dari rumahnya pukul 06.00 pagi untuk sekolah, ia baru sampai rumah kembali pukul 21.00, karena setelah pulang sekolah ia kursus Bahasa Inggris.

”Kemampuan Bahasa Inggris saya matang, akhirnya 2021 saya berhasil mendapatkan LPDP. Memang waktu sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan bahasa,” kata pria yang lahir di Jombang, 23 Desember 1996 tersebut.

Spesialis South Tangerang Kaget, Ini Hilangkan Keriput Luar Biasa Gila!
Dari pengalaman yang ia lakukan untuk mendapatkan beasiswa di Australia, menurutnya yang terpenting adalah niat dan action.

”Kadang banyak orang sudah punya niat, tapi hanya sebatas niat saja, tidak ada actionnya. Niat kencengin, action banyakin, tidak usah minder dan pesimistis, asal niat dibarengi dengan action dan tidak menyerah, maka target akan didapatkan,” jelasnya.

Ia juga tak malas mencari informasi, memanfaatkan internet untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang beasiswa.

”Jangan malas, terkadang dikit-dikit mengatakan tidak tau yang membuat kita agak susah untuk action, padahal sumber di internet banyak sekali,” tambah pria yang kini tinggal di 21 Riverview Tce Indooroopilly, QLD tersebut.

Awal tinggal di Australia, ia merasa terkesan dengan cara belajar di luar negeri termasuk dengan fasilitas yang diberikan. Interaksi dengan sesama mahasiswa dari berbagai negara, juga merasakan beradaptasi dengan begara lain.

”Saya awal-awal shock, karena selain adaptasi dengan budaya baru, juga makanan baru, lidah masih kental dengan enaknya cita rasa makanan nusantara. Di Indonesia banyak sekali street food, sedangkan di sini sangat sulit menemukan street food, bahkan bisa dibilang tidak ada,” jelasnya.

Setelah lulus kuliah, sebagai penerima beasiswa LPDP, ia harus kembali ke Tanah Air. Masrikhan juga ingin berkecimpung di dunia pendidikan di Indonesia.

”Kami memiliki kewajiban untuk membangun negara tercinta ini,” pungkas alumnus MI Darussalam dan MTsN 9 Jombang tersebut. (wen/naz/riz)

Achmad RW

Editor: Achmad RW

Sumber: Radar Jombang, Sabtu, 12 Agustus 2023

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Berita ini 27 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB