Manusia Gemuk, Anjing Ikut Gemuk

- Editor

Sabtu, 21 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pepatah Bahasa Inggris “like owner, like dog” ternyata terbukti dalam penelitian bahwa tampilan anjing mirip dengan pemiliknya. Penelitian di Denmark menunjukkan, orang gemuk cenderung memiliki anjing yang gemuk pula.

Pepatah Bahasa Inggris “like owner, like dog” ternyata terbukti dalam penelitian bahwa tampilan anjing mirip dengan pemiliknya. Penelitian di Denmark menunjukkan, orang gemuk cenderung memiliki anjing yang gemuk pula.

KOMPAS/LASTI KURNIA–Pengunjung membawa anjing peliharaannya melihat sejumlah stand di area Indonesia International Pet Expo (IIPE) 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (3/82019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penelitian itu berjudul “Pengebirian atau Sterilisasi Meningkatkan Risiko Obesitas pada Anjing Jantan, tetapi Tidak pada Anjing Betina: Sebuah Studi Potong Lintang Atas Faktor-Faktor Risiko Terkait Anjing – Pemilik untuk Obesitas pada Anjing Pendamping Denmark”.

Hasil penelitian dimuat dalam jurnal Preventive Veterinary Medicine, yang juga dipublikasikan Science Daily 19 September 2019. Penelitian dilakukan tim ilmuwan Universitas Kopenhagen, Denmark.

Dalam abstrak disebutkan, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor risiko obesitas pada anjing pendamping dewasa di seluruh Pulau Selandia, Denmark.

Anjing yang dimiliki klien (berusia> 2 tahun dan tanpa penyakit kronis) direkrut dan diperiksa di delapan tempat praktik dokter hewan hewan pendamping di daerah dengan karakteristik sosial ekonomi yang berbeda-beda. Skor kondisi tubuh atau body condition score (BCS) dari anjing-anjing tersebut diperiksa oleh dua peneliti berdasarkan skema skoring 9 poin.

AFP / TIMOTHY A. CLARY–Pengunjung memerhatikan anjing jenis Golden Retrievers yang dipamerkan di acara pertemuan dan kompetsisi tahunan yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat, Sabtu (9/2/2019). Acara tahunan yang diikuti ratusan anjing dari berbagai ras itu diselenggarakan oleh Klub pecinta anjing dari Amerika dan Westminster. Selain dipamerkan ratusan, digelar juga kompetisi kelincahan anjing.

Pemilik anjing menjawab kuesioner yang berisi pertanyaan tentang: 1) karakteristik anjing, termasuk status kebiri/steril, 2) karakteristik pemilik, 3) praktik pemberian makan dan olahraga, dan 4) keterikatan pemilik pada anjing. Efek dari faktor-faktor ini pada BCS dan risiko menjadi gemuk/obesitas (skor BCS 7-9) dianalisis dalam dua analisis terpisah.

Sebanyak 268 anjing dimasukkan dalam analisis. Sebanyak 20,5 persen di antaranya ditemukan dalam kondisi gemuk/obesitas. BCS rata-rata adalah 5,46. Dalam hal karakteristik anjing, mensterilkan secara dramatis meningkatkan BCS dan risiko menjadi gemuk pada anjing jantan tetapi tidak pada anjing betina.

BCS dan risiko menjadi gemuk meningkat pada anjing betina tua dan menurun pada anjing jantan tua. Risiko menjadi gemuk/obesitas lebih tinggi pada anjing dengan pemilik kelebihan berat badan dan obesitas.

“Pemilik berat badan normal cenderung menggunakan camilan untuk keperluan pelatihan, pemilik yang kelebihan berat badan lebih suka menyediakan camilan untuk kepentingan kenikmatan. Misalnya, ketika seseorang bersantai di sofa dan berbagi gigitan terakhir sandwich atau kue dengan anjing mereka, ” kata Charlotte R Bjørnvad dari Departemen Ilmu Klinis Kedokteran Hewan Universitas Kopenhagen, seperti dikutip Science Daily.

Peter Sandøe, peneliti dari Departemen Pangan dan Ekonomi Sumberdaya Universitas Kopenhagen menambahkan, seringkali orang tidak menganggap status berat anjing mereka sebagai masalah. Hal ini mungkin berkontribusi pada anjing yang kelebihan berat badan.

“Tetapi kegemukan memang memiliki dampak besar pada kesehatan anjing – yang rata-rata menghasilkan masa hidup yang lebih pendek , ” ujar Peter Sandøe.

Mengenai praktik pemberian makan dan olahraga, memberi hanya satu kali makan per hari ppada anjing meningkatkan BCS dan risiko menjadi berat/obesitas. Relaksasi meningkatkan risiko anjing menjadi gemuk. Relaksasi juga meningkatkan BCS anjing, tetapi hanya jika pemiliknya kelebihan berat badan atau obesitas.

Peningkatan durasi berjalan setiap hari meningkatkan risiko anjing menjadi gemuk, tetapi hanya jika pemiliknya kelebihan berat badan atau obesitas. Mengizinkan anjing untuk berlari bebas mengurangi risiko anjing menjadi gemuk.

Dari hasil analisis potong lintang tersebut, menurut abstrak, temuan penting dan baru adalah bahwa pengebirian atau sterilisasi meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas untuk anjing jantan sementara anjing betina beresiko terlepas dari status steril.

Anjing jantan dikebiri menghadapi risiko tinggi kelebihan berat badan. Pengebirian tampaknya mengurangi kemampuan untuk mengatur nafsu makan pada anjing jantan. Pada saat yang sama hal itu mungkin juga mengurangi insentif untuk berolahraga yang menghasilkan peningkatan risiko menjadi kelebihan berat badan.

“Oleh karena itu, pemilik harus berhati-hati tentang bagaimana mereka memberi makan anjing mereka setelah dikebiri, “kata Bjørnvad.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa rata-rata anjing gemuk hidup 1,3 tahun lebih singkat daripada anjing dengan diet ketat.

Para peneliti berharap bahwa pengetahuan baru ini meningkatkan kesadaran tentang berat anjing di antara dokter hewan dan pemilik anjing Penelitian ini berkontribusi pada pencegahan obesitas dan strategi pengobatan yang lebih baik dengan mengidentifikasi area fokus untuk intervensi.

Oleh SUBUR TJAHJONO

Sumber: Kompas, 20 September 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB