Kurangi Intensitas Curah Hujan, Modifikasi Cuaca Terus Dilakukan

- Editor

Senin, 6 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Operasi teknologi modifikasi cuaca terus dilakukan untuk mereduksi curah hujan di wilayah Jabodetabek. Upaya ini terkendala karena hujan deras turun pada Minggu (5/1/2020) pagi.

KOMPAS/BPPT–Pesawat milik TNI AU siap digunakan untuk melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan untuk mereduksi curah hujan di kawasan Jabodetabek di Lanud Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (5/1/2020). Operasi TMC tertunda karena kendala cuaca pada pagi hari ini.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto di Jakarta, Minggu, menyampaikan, operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan seharusnya dilakukan sejak pagi hari, tetapi terkendala karena cuaca tidak mendukung. Meski begitu, operasi tetap dilanjutkan saat hujan reda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Pagi ini di luar prediksi, awan tumbuh mulai sejak dini hari dan ketika tim hendak loading bahan semai ke pesawat, sudah telanjur hujan. Penerbangan pertama hari ini akhirnya dilaksanakan pukul 09.00 di area Selat Sunda. Kemudian pukul 14.00 dilakukan penerbangan lagi untuk penyemaian garam ke area Selat Sunda dan Lampung,” katanya.

Secara teknis, penerapan TMC dilakukan dengan menyemai awan menggunakan natrium klorida (NaCl) agar hujan bisa turun sebelum masuk kawasan Jabodetabek. Hujan tersebut diupayakan dapat turun di wilayah Selat Sunda dan Laut Jawa. Operasi TMC direncanakan berlangsung satu bulan, mulai Jumat (3/1/2020).

Samba Wirahma, Koordinator Lapangan BBTMC, menambahkan, dua jenis pesawat yang digunakan untuk mendukung operasi TMC dipinjamkan TNI AU, yakni Cassa-212 A-2105 dan CN-295 A-2901.

Kedua jenis pesawat itu akan menuju ke arah barat-barat laut dan barat-barat daya Jabodetabek untuk melakukan penyemaian garam terhadap potensi awan hujan yang ada. Hujan diharapkan bisa jatuh di wilayah tersebut sebelum mencapai Jakarta dan sekitarnya.

”Untuk sorti (perjalanan) pertama pada operasi ini, pesawat CN-295 akan menyemaikan 2.400 kg garam atau natrium klorida (NaCl) ke area barat-barat daya Jabodetabek,” kata Samba.

KOMPAS/RIZA FATHONI–Pekerja mengisi garam semai ke konsol penampung sebelum dimasukkan ke pesawat CN-295 Skuadron 2 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma untuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di langit kawasan Selat Sunda, Jumat (3/1/2020). Pelaksanaan operasi ini melibatkan BPPT, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, TNI, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Sementara untuk sorti kedua, kata Samba, petugas menggunakan pesawat Cassa-212 akan menuju area barat-barat laut Jabodetabek guna menyemaikan 800 kilogram garam. ”Dalam sehari diperkirakan akan ada 8 ton garam yang disemai,” kata Samba.

Oleh DEONISIA ARLINTA

Editor: PASCAL S BIN SAJU

Sumber: Kompas, 5 Januari 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB