Kontes Robot Nasional: Ditantang Ciptakan Robot Aplikatif

- Editor

Senin, 13 Juni 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Antusiasme kalangan perguruan tinggi menyeruak dalam ajang Kontes Robot Nasional (KRN) 2011 yang berakhir tadi malam di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Namun, yang patut dicatat, teknologi robot baru sebatas dikembangkan ketika akan mengikuti kontes, baik dalam skala regional, nasional maupun internasional. Perangkat mekanik yang telah terprogram untuk menjalankan aktivitas manusia ini belum mampu menjadi media yang berguna bagi kegiatan manusia secara luas.

”Memang saat ini sudah banyak yang menggemari robot.Tapi itu kan hanya hobi saja dan belum aplikatif,” ujar pembimbing tim robot P-Next dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Fernando Ardilla kemarin. Teknologi robot tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan perguruan tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini bahkan mulai menyebar ke lembaga pendidikan yang lebih luas seperti SMK,SMA,SMP. Fernando menyatakan, sebenarnya teknologi robot Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan pencapaian sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam. Tapi, jika dibandingkan dengan Jepang, Indonesia kalah jauh. Menurut dia,di Jepang,teknologi robot sudah mampu membantu pekerjaan masyarakat.

Misalnya pada sektor pertanian. Sebelum menanam tanaman tertentu, petani di Negeri Matahari Terbit ini menggunakan robot untuk mendeteksi kondisi tanah. Hasil dari rekaman robot ini akan dijadikan acuan petani untuk menanam. Teknologi robot di Indonesia belum mengarah ke sana. ”Kami yang dari kampus mulai mengonsep bagaimana merancang robot yang berguna bagi masyarakat, khususnya petani.

Artinya, robot yang tercipta itu mampu membantu pekerjaan tani,”kata Nando. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Joko Santoso mengharapkan, robot karya mahasiswa bukan hanya berhenti sebagai karya kejuaraan saja, tetapi juga bermanfaat di dunia industri dan ekonomi.

Dengan keterlibatan serta dukungan dari dunia industri pada pengembangan robot ini, masa depan pengembangan robotika di Indonesia diperkirakan akan semakin maju. ”Para kontingen dan mahasiswa yang menang pada kompetisi ini nantinya diharapkan bisa menunjukkan kekuatannya di kancah internasional.” ”Apalagi di era persaingan yang ketat seperti saat ini, kita terus berusaha agar bisa menunjukkan kekuatan kita di tingkat global pada bidang robotika,” ungkap Joko saat menyaksikan KRN 2011 kemarin.

Rektor UGM Sudjarwadi menambahkan,KRN tahun ini bisa dijadikan sebagai sarana mengembangkan dan memajukan dunia robotika di Indonesia. Sebanyak 101 tim dari 51 perguruan tinggi di Indonesia bertanding dalam KRN 2011. Kontes ini merupakan kompetisi yang mempertemukan para pemenang kontes robot di tingkat regional. Tiga kategori yang dipertandingkan adalah Kontes Robot Indonesia (KRI),Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI), dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI).

KRI diikuti 24 tim, KRCI 78 tim yang terdiri atas divisi robot beroda 24 tim,robot berkaki 20 tim,dan battle 17 tim, dan KRSI sebanyak 16 tim. Tema KRI adalah larungan yang mengadaptasi tema Asia- Pacific Broadcasting Union (ABU) Robocon 2011, yakni loy kranthong. Pemenang pada kategori itu berhak mewakili Indonesia dalam kontes robot internasional ABU Robocon 2011 di Bangkok,Thailand, 9 September 2011.

Tema KRCI baik divisi beroda maupun berkaki adalah ”robot cerdas pemadam api”,KRCI battlebertema ”robot cerdas pemain bola”, dan KRSI bertema ”robot tari klono topeng”. Pada KRCI divisi beroda dan berkaki robot beradu kecepatan memadamkan api, sedangkan pada divisi KRCI battle, dua robot bertanding memasukkan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan.

Juara pertama KRCI battle akan menjadi wakil Indonesia dalam kompetisi RoboCup 2012 di Meksiko. Di tengah persaingan yang cukup ketat,Tim Barelang 5.1 dari Politeknik Batam menjadi juara dengan mengalahkan Pnext karya Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pada final Kontes Robot Indonesia (KRI) pada ajang KRN tadi malam. ?mahadeva/ lukman hakim

Sumber: Koran Sindo, 13 uni 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:41 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial

Berita Terbaru

Profil Ilmuwan

Mengenal Achmad Baiquni, Ahli Nuklir Pertama Indonesia Kelahiran Solo

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:44 WIB

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB