Kompetisi Ilmiah; Minat Pelajar Meneliti Ditumbuhkan

- Editor

Rabu, 22 Oktober 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Minat pelajar untuk meneliti didorong dan ditumbuhkan dengan menyediakan kompetisi berskala nasional dan internasional. Harapannya, peneliti muda mampu mengasah kreativitas dan berinovasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suharlan mengatakan, bakat penelitian di kalangan pelajar harus dikembangkan. Kegiatan, seperti Olimpiade Penelitian Sains Indonesia (OPSI), digelar setiap tahun sebagai pengganti program Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR).

”Jika virus-virus meneliti sudah dibudayakan, setiap provinsi dapat menggalakkan kegiatan meneliti ini di setiap sekolah. Tujuannya agar terjadi pemerataan minat di semua daerah,” tutur Suharlan, di Jakarta, Selasa (21/10). Tahun ini, pertama kalinya OPSI yang sudah memasuki tahun ke-5 digelar di luar Jakarta, yakni di Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Suharlan, pada tahun ini terdapat 1.200 naskah yang diikutsertakan dalam OPSI 2014. Dari seleksi awal, terpilih 90 naskah yang akan dikompetisikan di Yogyakarta mulai hari Selasa ini.

Kompetisi meliputi bidang sains dasar (matematika, fisika, kimia, biologi), sains terapan (elektronika/mesin, pertanian, kesehatan, lingkungan, informatika/komputer), dan ilmu pengetahuan sosial/humaniora (ekonomi, bahasa, psikologi/pendidikan, sejarah, budaya, dan humaniora). Peserta yang merupakan pelajar SMA dari semua provinsi akan melewati tahap seleksi dan penilaian, yaitu pemasangan dan pameran poster, serta presentasi hasil penelitian.

Terintegrasi
Sejumlah sekolah mengembangkan program penelitian yang terintegrasi dalam pembelajaran. Salah satunya, SMA Santa Laurensia di Tangerang. Di sekolah itu, murid mendapatkan pengetahuan dan keterampilan meneliti sejak di kelas X.

Para siswa mampu menghasilkan penelitian yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan potensi di lingkungan mereka. Hasil penelitian siswa diikutkan dalam ajang lomba nasional ataupun internasional.

”Dengan program penelitian, siswa jadi kreatif, inovatif, dan mampu berpikir untuk mencari solusi,” kata LC Destri Nudyawati, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Santa Laurensia. (ELN)

Sumber: Kompas, 22 Oktober 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:41 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial

Berita Terbaru

Profil Ilmuwan

Mengenal Achmad Baiquni, Ahli Nuklir Pertama Indonesia Kelahiran Solo

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:44 WIB

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB