Kemenristek Tetapkan 2 Lembaga Jadi Pusat Unggulan Iptek

- Editor

Rabu, 5 Desember 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dua lembaga ini dipilih karena memiliki peran nyata di masyarakat.

Kementerian Riset dan Teknologi telah memilih sembilan kandidat lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menjadi Pusat Unggulan Iptek. Pemilihan dilakukan melalui program pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI).

Pemilihan ini dilakukan oleh tim seleksi berdasarkan hasil monitoring serta evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan PUI yang telah memenuhi kriteria.

Penilaian itu berdasarkan kemampuan untuk menyerap informasi dan teknologi dari luar (research and development capacity), kemampuan untuk mendiseminasikan hasil-hasil riset (disseminating capacity), dan pengembangan kegiatan yang berbasis pada potensi sumber daya lokal (local resources utilization capacity).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, Pusat Unggulan Iptek ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi, serta dapat memberikan nilai tambah dari suatu produk.

“Saya ingin setiap daerah dapat mengelola sumber dayanya dengan iptek yang diciptakan. Selain itu setiap sumber daya manusianya harus dilatih agar dapat menggunakan ipteknya juga,” kata Gusti Muhammad Hatta, saat ditemui di acara Penganugerahan Pusat Unggulan Iptek, Jakarta, 5 Desember 2012.

Penganugerahan Pusat Unggulan Iptek tahun 2012 ini memilih dua lembaga penelitian dan pengembangan sebagai pusat unggulan, yaitu Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dari daerah Jember dan Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga.

Terpilihnya Pusat Penelitian Kopi dan Kakao karena memiliki peranan penting bagi pengembangan industri kakao dari hulu sampai hilir melalui penyediaan bibit kakao unggul, teknologi budidaya, serta teknologi pengelolaan kakao sehingga industri dan UKM dapat menghasilkan produk olahan yang tidak kalah mutunya dengan produk dari luar negeri.

Selain itu pusat penelitian ini bersama mitra petani dan industri menargetkan dalam waktu dekat, Indonesia menjadi produsen kakao terbesar dan terbaik di dunia, mengalahkan Pantai Gading.

Sementara terpilihnya Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga karena lembaga litbang ini memiliki kompetensi di bidang penyakit tropis dan mendukung pengembangan industri kesehatan melalui pengembangan aneka produk vaksin (dengue, malaria, avian influenza, dan lain-lain) untuk mencegah penyakit.

Lembaga Penyakit Tropis bersama mitranya (lembaga riset dan industri) menargetkan dalam waktu dekat Indonesia menjadi mandiri dalam menyediakan vaksin, obat, serta menjadi produsen vaksin terbesar di dunia. Ini seperti yang sudah dicapai olah vaksin polio.

Kementerian Riset dan Teknologi memberikan beberapa insentif untuk lembaga litbang yang dibina dan ditetapkan sebagai pusat unggulan iptek, yaitu insentif operasional pengembangan kelembagaan, insentif sumber daya manusia, insentif fasilitas jaringan internasional, insentif riset dan pemanfaatan hasil riset. Insentif ini diberikan maksimal tiga tahun dan akan dievaluasi setiap tahunnya.

Dengan ada pemilihan pusat unggulan iptek diharapkan dunia iptek daerah semakin bergairah, mulai dari akademi atau peneliti, bisnis dan pemerintah.

“Saya berharap lembaga penelitian iptek di setiap daerah terus berkembang. Sehingga muncul daerah-daerah baru dengan pengembangan iptek yang dilakukan,” ujar Gusti Muhammad Nuh. (eh-Bayu Galih, Tommy Adi Wibowo)

Sumber: vivanews.co.id, Rabu, 5 Desember 2012, 16:02

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:41 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial

Berita Terbaru

Profil Ilmuwan

Mengenal Achmad Baiquni, Ahli Nuklir Pertama Indonesia Kelahiran Solo

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:44 WIB

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB