Kolaborasi riset antara Monash University dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, IPB University, Universitas Gadjah Mada, dan Unhas.
ARSIP SINAR MAS LAND—–Gedung Green Office Park di BSD City, Serpong, Banten, menjadi lokasi pendidikan tahun ajaran baru Monash University pada Oktober 2021.
Kementerian Riset dan Teknologi bersama Monash University, Australia, berkolaborasi mengembangkan riset dan administrasi di bawah Australia-Indonesia Center. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat riset serta meningkatkan jumlah publikasi internasional yang dilakukan di perguruan tinggi di kedua negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi/Sekretaris Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional Mego Pinandito menyampaikan, kolaborasi riset dan administrasi tersebut akan dijalankan antara Monash University dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, IPB University, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Hasanuddin.
”Pengembangan riset ini akan diprioritaskan di bidang pangan, pertanian, energi, terutama energi baru dan terbarukan, teknik, maritim, sosial humaniora, kesehatan, dan transportasi,” ucapnya di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman kolaborasi riset dan kebijakan administrasi yang diselenggarakan secara virtual dari Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Mego menambahkan, kolaborasi ini juga akan melibatkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini akan menjadi percontohan yang diharapkan bisa berkembang di daerah lain. Dengan melibatkan pemerintah daerah, pemanfaatan inovasi yang dihasilkan menjadi lebih luas sehingga bisa sampai tahap komersialisasi. Peran generasi muda di daerah juga semakin besar untuk melakukan penelitian dan riset.
Adapun bentuk kerja sama yang akan dijalankan antara lain kolaborasi kegiatan riset dengan prioritas bidang yang ditentukan, pengajuan dana riset, penyelenggaraan seminar dan lokakarya, pertukaran mahasiswa, serta pertukaran informasi dan publikasi.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan menyampaikan, kolaborasi yang dijalankan ini diharapkan juga dapat terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi kemajuan kedua negara. Berbagai riset dan inovasi yang dihasilkan dari kolaborasi ini juga dapat membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi saat ini.
”Kolaborasi ini juga perlu lebih memobilisasi peneliti muda karena mereka adalah masa depan kita,” ucapnya.
Oleh DEONISIA ARLINTA
Editor: ICHWAN SUSANTO
Sumber: Kompas, 1 April 2021