Kawasan Sains dan Teknologi Wujudkan Komersialisasi Hasil Riset

- Editor

Senin, 17 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sinergi akademisi, pemerintah, dan industri atau dikenal sebagai triple helix, diperkuat dalam pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi. Sinergi ini untuk membuat hasil riset dapat dikomersialkan oleh Kawasan Sains dan Teknologi, baik yang didirikan di perguruan tinggi, pemerintah daerah, swasta, maupun pusat penelitian.

Hal ini disampaikan Sekretaris Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Agus Indarjo di acara Forum Nasional KST II di Jakarta, Kamis (13/12/2018). Forum ini untuk semakin memperkuat kolaborasi Kawasan Sains dan Teknologi (KST) dengan industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Sinergi akademisi, pemerintah, dan industri difasilitasi dalam pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST). Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menggelar Forum Nasional KST II di Jakarta, yang dibuka pada Kamis (13/12/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Direktur KST dan Lembaga Penunjang Lainnya Lukito Hasta mengatakan masih banyak KST yang belum kuat membangun kemitraan dengan industri. Sejumlah KST, terutama yang diinisiasi perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, dan Institut Teknologi Sepuluh November, telah berhasil bekerja sama dengan industri.

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Sekretaris Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kemristekdikti Agus Indarjo (ketiga dari kiri) dan Direktur KST dan Lembaga Penunjang Lainnya Lukito Hasta (keempat) di acara Forum Nasional KST II di Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Kolaborasi industri jangkar
Lukito menambahkan, dalam Forum KST II ini kolaborasi industri jangkar sangat dibutuhkan dalam mendorong kematangan KST. Kolaborasi tersebut dibutuhkan dalam upaya mengakselerasi produksi massal produk inovasi KST sekaligus mencapai target pasar produk inovasi KST. Industri jangkar juga diharapkan dapat berperan menjadi angel investor yang dapat memberikan investasi permodalan dengan bunga terjangkau bagi tenant dan perusahaan pemula berbasis teknologi yang berada di KST.

“Pengalaman industri jangkar pun dapat dituangkan menjadi pelbagai ide inovasi baru untuk beragam jenis produk di KST,” kata Lukito.–ESTER LINCE NAPITUPULU

Sumber: Kompas, 14 Desember 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB