Kembangkan Penelitian Terapan Bisnis

- Editor

Sabtu, 28 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia memiliki cara unik dalam menghadapi dan mengembangkan bisnis berbasis disrupsi teknologi. Oleh karena itu, butuh pelaksanaan penelitian ilmu terapan untuk mengetahui pemetaan kebutuhan serta perkembangan Indonesia, baik secara nasional maupun regional dan global.

”Bentuk-bentuk bisnis berbasis disrupsi teknologi di Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara lain,” kata Rektor Universitas Manajemen Singapura (SMU) Arnaud de Meyer dalam peluncuran Dewan Penasihat Internasional SMU di Indonesia, Kamis (26/4/2018), di Jakarta.

Ia memberi contoh fenomena keberhasilan Go-Jek dan dominasi Blackberry di Indonesia beberapa tahun lalu. Menurut dia, kedua perusahaan berhasil memberikan sesuatu yang menyasar langsung kepada kebutuhan masyarakat Indonesia dengan cara memahami tradisi serta kebiasaan yang khas dimiliki bangsa Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

De Meyer mengatakan, Indonesia memiliki tiga kelebihan. Pertama, pangsa pasar yang besar. Kedua, tidak ada sistem komputer yang rigid sehingga memungkinkan pembayaran nontunai yang cair, seperti perbankan daring berkembang pesat. Berbeda dengan di Eropa dan Amerika Serikat yang sistem perbankannya sangat kaku.

Kelebihan ketiga adalah keberanian orang Indonesia mengambil risiko dalam membuat bisnis. Menurut De Meyer, bisnis dalam bentuk beta sudah bisa diluncurkan di Indonesia karena selalu ada ruang untuk pembenahan.

”Sejauh ini, belum ada penelitian akademis yang komprehensif dan bersifat terapan untuk mempelajari fenomena ini,” kata De Meyer.

KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Rektor Universitas Manajemen Singapura Arnaud de Meyer menjelaskan pentingnya riset terapan mengenai pola bisnis di era disrupsi teknologi, Kamis (26/4/2018), di Jakarta.

Hal ini menjadi alasan bagi SMU membentuk Dewan Penasihat Internasional di Indonesia. Anggotanya antara lain pendiri Grup Mayapada Dato’ Sri Tahir, pendiri Grup Ancora Gita Wirjawan, dan pendiri Rajawali Corporation Peter Sondakh.

Berjejaring
De Meyer menjelaskan, dewan berjejaring dengan dewan-dewan internasional SMU di Singapura, Vietnam, Filipina, Myanmar, Thailand, dan China.

”Harapannya akan terbangun kerja sama di antara perguruan-perguruan tinggi di Asia Tenggara untuk mengembangkan riset-riset terapan,” paparnya.

SMU sudah membangun kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada. Program yang akan dilakukan adalah pengembangan riset terapan dalam ilmu-ilmu ekonomi, bisnis, dan manajemen. Ke depan juga akan ada pertukaran mahasiswa serta kemungkinan menyelenggarakan program gelar sarjana ganda dari UGM dan SMU.

Dalam acara peluncuran hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang merupakan mantan Rektor UGM. ”Sekarang adalah era Asia sebagai mesin pembangunan dunia. Asia Tenggara, terutama Indonesia, jangan sampai ketinggalan,” katanya.

Pratikno percaya, cara membangun bangsa ialah melalui pendidikan. Pendidikan tinggi bisa maju pesat apabila ada kolaborasi dengan berbagai negara.–LARASWATI ARIADNE ANWAR

Sumber: Kompas, 27 April 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB