IPB Luncurkan 20 Produk Pertanian

- Editor

Senin, 4 Oktober 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Institut Pertanian Bogor meluncurkan dan memperkenalkan 20 jenis komoditas pertanian baru unggulan, Minggu (3/10). Produk itu hasil pemuliaan para peneliti Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB serta Pusat Kajian Buah Tropika Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB.

Acara peluncuran berlangsung di Kebun Percobaan Leuwikopo di Kampus IPB Darmaga, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Acara itu bersamaan dengan Farmer Field Day, untuk memperingati dies natalis ke-47 IPB. Hadir dalam acara itu Menteri Pertanian Suswono.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengatakan, 20 produk baru kualitas unggul itu hasil kerja keras para peneliti IPB untuk secara nyata memberi kontribusi positif bagi bangsa dan negara, khususnya dunia pertanian di Indonesia. Dia berharap produk-produk unggulan pertanian itu dapat meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Isu krisis pangan dunia dan masalah-masalah lain terkait pertanian kini menjadi tantangan besar bagi kami di IPB untuk terus berbuat, dalam upaya memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. Tantangan lain, bagaimana meningkatkan hasil produk pertanian nasional,” ujar Herry.

Ke-20 produk pertanian jenis baru itu meliputi 2 jenis padi, 2 jenis kentang, 5 jenis melon, 5 jenis pepaya, 1 jenis nanas, 1 jenis pisang, 1 jenis alpukat, dan 3 jenis cabai. Sebanyak 10 jenis dilepas ke publik, sisanya dalam proses perizinan pelepasannya di Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian Suswono menyatakan, produk pangan unggulan dibutuhkan untuk memenuhi kecukupan pangan dan bersaing dengan produk-produk impor. ”Adanya jenis baru buah-buah tropis hasil pemuliaan peneliti IPB kami harapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. (rts)

Sumber: Kompas,  Senin, 4 Oktober 2010 | 03:18 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB