Insinyur Indonesia Disertifikasi

- Editor

Selasa, 5 Juni 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Profesi insinyur sudah mulai disertifikasi baik nasional maupun internasional. Sertifikasi tersebut untuk memastikan profesionalitas serta meningkatkan kompetensi insinyur Indonesia.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Hermanto Dardak, mengatakan selama ini peran insinyur di Indonesia sudah dilakukan di berbagai bidang. Mulai dari memasang alat pereduksi dampak gempa hingga 60 persen di suatu daerah di Padang, hingga mendorong penggunaan energi terbarukan, dan inovasi lainnya.

“Namun memang di era sekarang ini umur produk semakin pendek yang bisa berdampak pada masyarakat luas. Ini harus disikapi dengan membangun profesionalisme insinyur, sehingga bukan hanya secara teknis saja yang dibangun, namun juga kemampuan menjadi citizen engineer. Yaitu insinyur yang punya kepentingan perubahan dan belajar secara berkelanjutan,” kata Hermanto dalam pembukaan Rapimnas PII 2018, Jumat (1/6/2018) di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI–Ketua Umum Persatuan Insiyur Indonesia Hermanto Dardak

Hermanto mengatakan, untuk mewujudkan insinyur profesional tersebut, saat ini PII sedang membangun kompetensi insinyur dengan pendidikan profesi dan sertifikasi. “Sertifikasi sudah berjalan, dan kami sudah punya 13.000 insinyur profesional. Intinya nanti, seornag insinyur yang berpraktek harus sudah teregister dan tersertfiikasi. Artinya, emreka sudah memiliki standar minimal pelayanan pada publik,” kata Hermanto. Sertifikasi insinyur dimulai dari pratama, madya, dan utama.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN–Para pekerja menyelesaikan proyek konstruksi sebuah gedung di kawasan Senayan, Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) meminta pemerintah memberikan ruang bagi pelaku industri, termasuk di bidang konstruksi, Indonesia semakin berkiprah menggarap pasar dalam negeri.

Untuk mendidik insinyur dengan kompetensi baik, PII memiliki tanggung jawab melakukan pendidikan profesi insinyur usai sarjana. “Saat ini profesi insinyur masih bisa diambil setelah 2 tahun kerja. Namun ke depan, harapannya pendidikan profesi itu bisa diambil saat masih kuliah. Syaratnya, 70 persennya harus magang di industri. Saat ini sudah ada 16 perguruan tinggi bekerja sama dengan PII untuk menyelenggarakan program profesi insinyur.

Saat ini, Hermanto mengatakan PII juga sudah bekerjasama dengan negara ASEAN dan APEC untuk mendapatkan charter profesional engineer atau sertifikasi keteknikan internasional. Dengan sertifikasi tersebut, insinyur Indonesia bisa berpraktek ke luar negeri.

“Ke depan, seluruh insinyur akan mengarah pada profesi insinyur berkelanjutan. Apa yang dilakukan insinyur tersebut akan dicatat dalam logbook, sehingga seolah-olah menjadi insinyur adalah profesi dengan pembelajaran seumur hidup,” kata Hermanto.

Dukungan Insinyur – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membuka Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2018, Jumat (1/6) di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, menteri PUPR berharap dukungan penuh para insinyur terhadap pembangunan bangsa (baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan infrastruktur fisik).–KOMPAS/DAHLIA IRAWATI–2018-06-01

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljanto saat membuka Rapat Pimpinan Nasional PII 2018 tersebut berharap, PII mendorong inovasi demi pembangunan nasional.

“Sudah suatu keharusan, kalau kita ingin mempunyai inovasi dan memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi persaingan ke depan, kita butuh dukungan insinyur. Kami sebagai pengguna insinyur sangat membutuhkan dukungan insinyur dan orang-orang pintar di sini. Untuk itu saya berharap PII makin meningkatkan kontribusi dan peran sertanya dalam pembangunan nasional. Pembangunan bukan hanya fisik tetapi juga SDM, khususnya insinyur,” kata Basuki.–DAHLIA IRAWATI

Sumber: Kompas, 1 Juni 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB