Profesi insinyur sudah mulai disertifikasi baik nasional maupun internasional. Sertifikasi tersebut untuk memastikan profesionalitas serta meningkatkan kompetensi insinyur Indonesia.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Hermanto Dardak, mengatakan selama ini peran insinyur di Indonesia sudah dilakukan di berbagai bidang. Mulai dari memasang alat pereduksi dampak gempa hingga 60 persen di suatu daerah di Padang, hingga mendorong penggunaan energi terbarukan, dan inovasi lainnya.
“Namun memang di era sekarang ini umur produk semakin pendek yang bisa berdampak pada masyarakat luas. Ini harus disikapi dengan membangun profesionalisme insinyur, sehingga bukan hanya secara teknis saja yang dibangun, namun juga kemampuan menjadi citizen engineer. Yaitu insinyur yang punya kepentingan perubahan dan belajar secara berkelanjutan,” kata Hermanto dalam pembukaan Rapimnas PII 2018, Jumat (1/6/2018) di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI–Ketua Umum Persatuan Insiyur Indonesia Hermanto Dardak
Hermanto mengatakan, untuk mewujudkan insinyur profesional tersebut, saat ini PII sedang membangun kompetensi insinyur dengan pendidikan profesi dan sertifikasi. “Sertifikasi sudah berjalan, dan kami sudah punya 13.000 insinyur profesional. Intinya nanti, seornag insinyur yang berpraktek harus sudah teregister dan tersertfiikasi. Artinya, emreka sudah memiliki standar minimal pelayanan pada publik,” kata Hermanto. Sertifikasi insinyur dimulai dari pratama, madya, dan utama.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN–Para pekerja menyelesaikan proyek konstruksi sebuah gedung di kawasan Senayan, Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) meminta pemerintah memberikan ruang bagi pelaku industri, termasuk di bidang konstruksi, Indonesia semakin berkiprah menggarap pasar dalam negeri.
Untuk mendidik insinyur dengan kompetensi baik, PII memiliki tanggung jawab melakukan pendidikan profesi insinyur usai sarjana. “Saat ini profesi insinyur masih bisa diambil setelah 2 tahun kerja. Namun ke depan, harapannya pendidikan profesi itu bisa diambil saat masih kuliah. Syaratnya, 70 persennya harus magang di industri. Saat ini sudah ada 16 perguruan tinggi bekerja sama dengan PII untuk menyelenggarakan program profesi insinyur.
Saat ini, Hermanto mengatakan PII juga sudah bekerjasama dengan negara ASEAN dan APEC untuk mendapatkan charter profesional engineer atau sertifikasi keteknikan internasional. Dengan sertifikasi tersebut, insinyur Indonesia bisa berpraktek ke luar negeri.
“Ke depan, seluruh insinyur akan mengarah pada profesi insinyur berkelanjutan. Apa yang dilakukan insinyur tersebut akan dicatat dalam logbook, sehingga seolah-olah menjadi insinyur adalah profesi dengan pembelajaran seumur hidup,” kata Hermanto.
Dukungan Insinyur – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membuka Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2018, Jumat (1/6) di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, menteri PUPR berharap dukungan penuh para insinyur terhadap pembangunan bangsa (baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan infrastruktur fisik).–KOMPAS/DAHLIA IRAWATI–2018-06-01
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljanto saat membuka Rapat Pimpinan Nasional PII 2018 tersebut berharap, PII mendorong inovasi demi pembangunan nasional.
“Sudah suatu keharusan, kalau kita ingin mempunyai inovasi dan memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi persaingan ke depan, kita butuh dukungan insinyur. Kami sebagai pengguna insinyur sangat membutuhkan dukungan insinyur dan orang-orang pintar di sini. Untuk itu saya berharap PII makin meningkatkan kontribusi dan peran sertanya dalam pembangunan nasional. Pembangunan bukan hanya fisik tetapi juga SDM, khususnya insinyur,” kata Basuki.–DAHLIA IRAWATI
Sumber: Kompas, 1 Juni 2018