Indonesia Kirim Inovator ke Inggris

- Editor

Sabtu, 15 Oktober 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Inggris merupakan salah satu negara maju dan memiliki sejarah panjang dalam pengembangan iptek untuk menghasilkan inovasi. Hal itu menjadi dasar pengiriman para inovator Indonesia ke Inggris. Mereka akan belajar tentang rekayasa keteknikan dan melaksanakan proyek riset bersama dengan para peneliti di negara ini.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jumain Appe, Kamis (13/10), di Jakarta, terkait kerja sama Indonesia-Inggris di bidang inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Penandatanganan kerja sama itu dilaksanakan Jumain, Selasa (11/10), mewakili Pemerintah Indonesia, dan Menteri Luar Negeri Inggris Bidang Asia Pasifik Alok Sharma. Hal itu disaksikan Menristek dan Dikti Muhammad Nasir dan Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dua program
Menurut Jumain, pihaknya bekerja sama dengan The Royal Academy of Engineering of the United Kingdom. Kemitraan itu untuk menerapkan dua program, yakni program kerja sama industri dan akademisi serta program beasiswa bagi inovator (Leaders in Innovation Fellowship).

Pada program pertama, dua pihak akan memberi dana hibah pada konsorsium untuk menerapkan rekayasa keteknikan. “Hibah bagi proyek bersama itu senilai 800.000 poundsterling atau hampir Rp 13 miliar,” ucapnya.

Konsorsium itu terdiri dari perguruan tinggi dan industri kedua negara. Mereka akan mendapat dana hibah berupa gaji, biaya perjalanan, dan akomodasi bagi kerja sama riset inovasi itu.

Pada program kedua, direncanakan pelatihan, digelar di Inggris bagi teknopreneur dari Indonesia terpilih melalui seleksi oleh Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi. Peserta juga akan disediakan dana untuk biaya pelatihan dan pendampingan, penyewaan tempat, perjalanan ke Inggris, dan biaya akomodasi.

Proyek kerja sama riset dan pelatihan itu, menurut Nasir, jadi bagian dari program The Newton Fund, digagas Inggris. Itu untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial warga di negara mitra lewat kerja sama riset dan inovasi. Bantuan program itu 375 juta poundsterling atau hampir Rp 6 triliun.

Di Indonesia, Newton Fund yang disebut UK-Indonesian Science and Technology Fund diluncurkan pada Maret 2016. Implementasinya melibatkan Kemristek dan Dikti, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Indonesian Science Fund. (YUN)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Oktober 2016, di halaman 14 dengan judul “Indonesia Kirim Inovator ke Inggris”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB