Universitas Diponegoro Semarang menargetkan penambahan tiga program studi dengan akreditasi internasional pada akhir 2018. Hal itu bertujuan agar prodi di Undip semakin mendapat pengakuan internasional, juga meningkatkan daya saing lulusan di pasar global.
Wakil Rektor I Undip, Muhammad Zainuri, di kampus Undip, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/7/2018), mengatakan, ada sembilan prodi yang terakreditasi internasional dan telah berjalan. Di antaranya prodi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), serta Departemen Teknik Kimia (Fakultas Teknik).
“Kami berharap tahun ini bertambah lagi tiga prodi, sehingga ada 12 prodi yang terakreditasi internasional. Dengan akreditasi internasional seperti, diharapkan prodi tak kesulitan serta diakui oleh berbagai lembaga yang melakukan perangkingan nilai,” kata Zainuri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Zainuri menambahkan, saat lulus, mahasiswa akan mendapat ijazah, surat keterangan pendamping ijazah, sertifikasi, dan penghargaan dari asosiasi profesi. Guna memperlancar proses itu, Undip pun memiliki program Sarjana Internasional atau International Undergraduate Program (IUP).
–Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti menerima penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Dr HC) Bidang Kelautan dan Perikanan dari Universitas Diponegoro, Semarang, Sabtu (3/12/2016).
Menurutnya, lewat program tersebut, diharapkan akan dihasilkan lulusan berdaya saing global. “Harapannya, mahasiswa dapat memperluas wawasan, jaringan, serta pemahaman tentang peran kompetensi program studi,” ujar Zainuri.
Terkait akan masuknya perguruan tinggi asing, Zainuri mengatakan bahwa Undip sama sekali tak khawatir. Salah satunya karena program double degree seperti dalam IUP, secara tak langsung merupakan pengakuan bahwa proses pembelajaran di Indonesia itu sama dengan di luar negeri.
Dekan FEB Undip, Suharnomo, menuturkan, saat ini, prodi yang sudah terakreditasi secara internasional yakni Magister Akuntansi dan Magister Manajemen. Keduanya diakreditasi ABEST21. Dalam waktu dekat, diharapkan Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan juga terakreditasi oleh ASEAN University Network.
Suharnomo menambahkan, dengan akreditasi internasional, artinya sekolah harus memenuhi standar seperti jumlah doktor, internasionalisasi kurikulum, jaringan, dan lainnya. Menurutnya, memenuhi berbagai persyaratan itu cukup melelahkan, tetapi penyetaraan secara internasional itu merupakan hal penting.
Pengakuan internasional juga diharapkan kian menguat dengan diresmikannya Bloomberg Financial Market Laboratory di Undip, oleh Menteri Riset Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Rabu (11/7). “Mulai Oktober nanti, lulusan 100 persen harus sudah literasi Bloomberg. Semoga pasar merespons dengan baik,” katanya.
Sementara itu, terkait akan masuknya perguruan tinggi asing, Suharnomo melihat hal itu bukan kekhawatiran, tetapi tantangan. Terlebih, sudah tahun keempat FEB Undip membuka IUP dan mendapat respons positif. Karena itu, pihaknya pun siap menghadapi tantangan ke depan. (DIT)–ADITYA PUTRA PERDANA
Sumber: Kompas, 14 Juli 2018